SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan

Sebanyak 26 siswa MI di Karanganyar sakit bersamaan diduga karena keracunan jajanan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sekitar 26 siswa Madrasah Ibtidaiah (MI) Sudirman, Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, diduga keracunan jajanan yang mereka beli di sekitar lingkungan sekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peristiwa tersebut terjadi Rabu (19/10/2016). Tapi indikasi terjadinya keracunan baru diketahui Kamis (20/10/2016). Belasan siswa tidak fit saat akan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, ada 13 siswa yang tidak masuk sekolah karena kondisinya tidak memungkinkan. Mereka mengalami pusing, muntah-muntah, dan mencret. Polisi tengah menyelidiki penyebabnya.

“Indikasi keracunan makanan. Sedang ditangani polisi,” ujar Kepala Kemenag Karanganyar, Mustain Ahmad, kepada Solopos.com via telepon seluler, Kamis sore. .

Mustain menjelaskan pemeriksaan kesehatan siswa dilakukan Kamis pagi oleh petugas Poliklinik Kesehatan Desa. Dari pemeriksaan tersebut diketahui kondisi fisik para siswa sudah membaik.

“Siswa yang semula tidak masuk juga didatangkan ke sekolah untuk diperiksa bareng-bareng. Total yang diperiksa 26 anak. Keluhan mereka mual, pusing, dan maaf, keluar berak,” imbuh dia.

Mustain mengatakan polisi sudah meminta keterangan pihak sekolah, para siswa, dan beberapa penjual jajanan di luar sekolah. Penyebab siswa mual dan pusing diduga jajanan di luar sekolah.

“Kami sudah sering memberikan imbauan supaya hati-hati kalau kalau jajan di sekolah. Tapi kondisi tiap sekolah berbeda. Kebanyakan sekolah memungkinkan anak jajan di luiar,” ujar dia.

Mustain tidak bisa secara tegas melarang siswa jajan di luar sekolah. Dia hanya mengimbau pengelola sekolah supaya mengarahkan anak kalau mau jajan lebih baik di kantin sekolah.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, melalui Kapolsek Gondangrejo, AKP Sugeng Dwiyanto, mengaku baru mendapatkan informasi dugaan keracunan itu, Kamis pagi.

Penyidik tengah mengumpulkan informasi mengenai hal itu. “Kalau keracunan jajanan, kapan? Kan kegiatan belajar baru dimulai pukul 07.15 WIB. Saat itu kan mereka [siswa] belum jajan. Ini baru kami selidiki kebenarannya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya