SOLOPOS.COM - Suasana rumah Ardani Darmawan, petugas KPPS yang meninggal dunia di Jl. Basuki Rahmat No 38 RT 002 RW 014, Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (10/12/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Seorang petugas KPPS 018 RW 014 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Ardani Darmawan, meninggal dunia, Rabu (9/12/2020) malam.

Informasi yang Solopos.com peroleh, dugaan awal Ardani meninggal karena kelelahan seusai bertugas. Pria berusia 44 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir di kediamannya, Jl Basuki Rahmat No 38 RT 002/RW 014, Kelurahan Kerten, pukul 21.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jenazah dimakamkan di Pemakaman Muslim Al Maqbaroh, Jl. Menggungan Raya, Boyolali, pada Kamis (101/12/2020). Berdasarkan pantauan Solopos.com, keluarga dan kerabat datang ke rumah duka untuk melayat, Kamis siang.

Real Count Pilkada Solo 2020: Ini Data Perolehan Suara Gibran-Teguh dan Bajo Per Kecamatan

Petugas KPPS Kerten, Solo, yang meninggal dunia tersebut merupakan karyawan swasta. Ia meninggalkan istri, Dian, 40, dan tiga orang anak, masing-masing Zidan, 14, serta Fikar dan Fatma yang masih kelas III dan IV SD.

petugas KPPS solo meninggal
Ardani Darmawan (kedua dari kiri) berpose bersama petugas KPPS di RW 014 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (9/12/2020). (Istimewa)

Sang istri, Dian, menjelaskan sebelum meninggal suaminya merasakan nyeri pada Rabu malam. Sebelumnya, Ardani mengeluhkan nyeri serupa pada Minggu (6/12/2020) dan sempat periksa ke rumah sakit.

"Hasil pemeriksaan enggak apa-apa. Hanya rawat jalan. Mengeluh nyeri dada. Kemarin dapat obat," katanya kepada Solopos.com.

Hitung Cepat Pilkada Serentak Jateng 2020: PDIP Hanya Gagal Di 4 Daerah, Mana Saja?

Menurut sang istri, petugas KPPS Kerten, Solo, yang meningga dunia itu memiliki riwayat hipertensi. Namun, Arddani kerap mengabaikan rasa sakitnya. Dian sudah ikhlas dengan kepergian suaminya.

Ketua KPPS 018 Kelurahan Kerten, Maryani Elok Sayekti, menjelaskan Ardani bertugas sebagai sekretaris KPPS. Ardani bertugas sangat baik saat pemungutan suara Pilkada Solo, Rabu.

Dua Kali Bertugas

"Beliau sangat pintar, cerdas, teliti, jeli. Ada kesalahan atau kekeliruan di mana, pasti dia yang tahu. Dia logikanya pinter," paparnya.

Hasil Real Count Pilkada Sukoharjo Versi Joswi: EA Unggul Sangat Tipis, Ini Angkanya

Menurut Maryani, TPS 018 mengirimkan kotak suara ke kelurahan setempat sekitar pukul 15.00 WIB. Proses penghitungan suara cepat karena dari jumlah daftar pemilih tetap 358 orang, hanya 202 pemilih yang menyalurkan hak pilih.

"Beliau dua kali menjadi petugas KPPS. Pada Pilpres tugasnya lebih lama. Sampai malam," paparnya.

Komisioner KPU Solo, Kajad Pamuji Joko Waskito, menjelaskan seluruh jajaran KPU, Panitia Pemilihan Kecamatan, PPS, dan KPPS turut berbela sungkawa atas meninggalnya petugas KPPS Kerten tersebut.

Pekan Depan, Asrama BLK Karanganyar Siap Untuk Isolasi Orang Positif Covid-19 Kriteria Tertentu

Kajad menyebut Ardani meninggal dalam masa tugas yang berakhir pada 23 Desember 2020 mendatang. Ia mengapreasiasi jasa dan kerja keras Ardani dalam menyukseskan Pilkada Solo.

"Kami turut berbela sungkawa yang telah bertugas melindungi hak pilih warga Kerten. Beliau melayani warga dalam memilih calon wali kota," ungkapnya.

Kajad menjelaskan KPU telah memberikan layanan cek kesehatan dan rapid test kepada sekitar 11.000 petugas KPPS sebelum bertugas. Hasil pengecekan kesehatan semua dalam kondisi baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya