SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) ditemukan tewas di sebuah kamar kontrakannya di Wisma Raja Sayang, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Ia diduga tewas karena kelaparan.

Peristiwa temuan jasad TKW itu sempat menggegerkan penghuni wisma yang memiliki 15 kamar sewaan. Jasad pertama kali ditemukan pengelola sekitar pukul 22.30 WIB, Rabu (23/11) malam.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Temuan berawal dari bau busuk yang menyengat dari kamar yang disewa Siti Kurniasih,” kata seorang saksi, Putra, 24, di lokasi kejadian, Kamis (24/11) dini hari.

Menurut Putra, bau busuk tersebut sebenarnya mulai tercium sejak empat hari lalu. Namun penghuni sekitar menduga bau tersebut adalah bangkai tikus dan berharap bau hilang begitu saja.

Namun, bau busuk tersebut rupanya tidak kunjung hilang. Bahkan, bau makin menyeruak dan menusuk hidung sehingga mengganggu penghuni wisma yang berada persis di sebelah Kedutaan Arab Saudi.

Pengelola dan beberapa penghuni mencurigai sumber bau berasal dari kamar yang disewa Siti Kurniasih, 39.

“Sampai akhirnya kita berinisiatif memanggil polisi untuk membuka pintu. Setelah dibuka penyewa kamar sudah dalam keadaan meninggal dan mengeluarkan bau,” ujar Putra.

Siti diketahui merupakan TKW yang baru saja pulang dari Saudi Arabia Agustus 2011 lalu. Berdasarkan cap Imigrasi yang tertera di Paspor korban, perempuan asal Magelang tersebut masuk ke Saudi Arabia pada pertengahan 2010 lalu.

“Dari paspornya sepertinya dia banyak bekerja di kawasan Timur Tengah. Seperti Bahrain, Riyadh, dan Saudi,” tutur Putra.

Siti mulai menyewa kamar seharga Rp30.000 per hari itu mulai Oktober 2011 lalu diantar oleh salah seorang petugas keamanan Kedutaan Saudi Arabia.

“Selama tinggal pembayarannya tidak lancar. Dia baru bayar Rp200.000,” ujar pegawai swasta di sebuah asuransi ini.

Pengelola sempat meminta Siti meninggalkan kamar yang disewa karena pembayaran tidak lancar. Namun Siti menolak dengan alasan tidak punya biaya pulang dan kampungnya jauh.

“Karena alasan kemanusiaan pengelola memberikan toleransi agar korban bisa tetap tinggal,” katanya.

Menurut Putra, selama tinggal di wisma tersebut korban sangat jarang keluar kamar. Bahkan dia jarang melihat korban membeli makanan seperti penghuni kamar lainnya yang biasa membeli makanan di warung nasi sekitar.

Terakhir, korban terlihat Jumat (18/11) pekan lalu dalam kondisi pucat seperti orang yang menderita sakit.

“Ditawari makan dia cuma minta teh hangat saja. Dugaan korban tewas karena kelaparan,” ujar Putra.

Jasad korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri RS Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Terlihat pula petugas membawa koper besar berwarna merah jambu yang merupakan milik korban. Belum diketahui penyebab pasti kematian Siti Kurniasih.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya