SOLOPOS.COM - Keluarga korban dugaan bunuh diri, Ajimut menata kain jarik untuk menutup jenazah Siti Astiyah, 50, warga Candibaru RT 004/RW 004, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Korban dititipkan di kamar mayat RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri sebelum diautopsi ke RS di Solo, Kamis (30/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Keluarga korban dugaan bunuh diri, Ajimut menata kain jarik untuk menutup jenazah Siti Astiyah, 50, warga Candibaru RT 004/RW 004, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Korban dititipkan di kamar mayat RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri sebelum diautopsi ke RS di Solo, Kamis (30/8/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI- Seorang karyawati perusahaan jamu di Wonogiri, Ny Siti Astiyah, 50, ditemukan tewas setelah diduga tercebur di sumur milik orangtuanya, Rabu (29/8) malam. Penemuan warga Dusun Candirejo RT 004/RW 004, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri ini mengagetkan anggota keluarga dan tetangga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (30/8/2012), selama ini korban tidak sakit maupun memendam persoalan dengan tetangga maupun anggota keluarga. Di lokasi penemuan beredar kabar bahwa ibu tiga anak ini dibunuh karena pada leher ditemukan goresan seperti ikatan tali.

Selain itu di sekitar sumur juga ditemukan obat semacam obat serangga. Kabar lain menyebutkan korban diduga terjun ke sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter dengan ketinggian air sekitar 2 meter. Salah seorang keluarga korban bernama Ajimut bercerita, suami korban bernama Suharno melihat sandal istrinya di pinggir sumur milik Kamtinah, orangtua korban.

Menurutnya, suami korban kaget sesampai di rumah tak menemukan istrinya. “Suami dan tetangga bergegas mencari ke sekeliling rumah hingga ke pekarangan milik orangtuanya atau berjarak sekitar 100 meter. Sumur tersebut berada di rumah kosong karena pekarangan tersebut telah diwakafkan.”

Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kasat Reskrim AKP Sukirwanto saat ditemui di ruang kerjanya, menyatakan, dugaan sementara korban Siti tewas bunuh diri. “Agar tak terjadi kesimpangsiuran informasi, hari ini (Kamis) jasad korban diautopsi.”

Menurutnya, bekas goresan seperti jeratan tali kemungkinan disebabkan tali penolong yang melorot ke leher korban saat dilakukan pengangkatan. “Tak ada tanda-tanda pembunuhan. Memang di leher korban terdapat luka. Luka itu kemungkinan bekas tali penolong yang mlorot saat dilakukan pengangkatan oleh tim penolong.”

Kapolsek Baturetno, AKP Sarno menambahkan, korban kali pertama diketahui suaminya bernama Suharno dan tetangga bernama Budi Susilo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya