SOLOPOS.COM - Investor arisan Aleghoz, Etik Purwanti, melaporkan DH, 26, wanita asal Ngrampal, Sragen, ke Polres Sragen, Senin (16/8/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — DH, perempuan muda berusia 26 tahun asal Kecamatan Ngrampal, Sragen, dilaporkan ke polisi atas dugaan penggelapan uang arisan investasi sekitar Rp4 miliar.

Salah satu korban dugaan penggelapan itu adalah Etik Purwanti, 32, warga Mojomulyo, RT 002/RW 010, Sragen Kulon, Sragen. Etik bergabung menjadi investor pada arisan Aleghoz tersebut sejak Juni 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, Etik merasa yakin bergabung menjadi investor karena arisan itu sudah berjalan sejak 2019 dan tidak pernah ada masalah. Adanya sejumlah investor yang diduga dari kalangan polisi, aparatur sipil negara (ASN) hingga pegawai bank yang ikut bergabung dalam grup Whatsapp (WA) arisan itu membuat Etik lebih mantap menjadi investor.

Baca Juga: 3.000 Paket Sembako Disalurkan untuk Seniman Tayub hingga Pak Becak di Sragen

Tidak tanggung-tanggung, warga Sragen langsung mengikuti 10 arisan sekaligus. Masing-masing arisan, ia mengambil lima slot sehingga total ia memiliki 50 slot.

Adapun setoran tiap slotnya berbeda-beda mulai dari Rp3,7 juta, Rp5 juta, hingga Rp10 juta. Selama satu bulan itu, Etik total telah menyetorkan uang sekitar Rp160 juta kepada DH untuk mengikuti arisan investasi itu.

Kebohongan

“Uang disetor dalam jangka 2-3 pekan. Seharusnya, pada 15 Juli sampai 5 Agustus adalah tahapan pencairkan dana investasi saya sekitar Rp160 juta. Tapi sejak 15 Juli, sudah mbledos. Jadi, saya malah tidak dapat apa-apa,” ujar Etik kepada Solopos.com, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Bupati Targetkan Sragen Turun ke PPKM Level 3 pada Pekan Depan

Etik bersama teman-temannya melaporkan kasus dugaan penggelapan uang arisan oleh DH ke Polres Sragen pada Senin (16/8/2021) lalu. Menurutnya, sebelumnya sudah ada investor lain yang melaporkan DH ke polisi.

Etik menyebut total ada sekitar 50 investor yang tergabung dalam arisan investasi Aleghoz. Jumlah uang yang diinvestasikan mereka berbeda-beda mulai dari Rp100 juta hingga Rp300 juta. Ada pun total dana yang dihimpun dari para investor diperkirakan mencapai Rp4 miliar.

Etik menilai kebohongan DH menjadi penyebab kolapsnya arisan investasi Aleghoz. Dalam arisan investasi ini, member terbagi dalam dua hal yakni sebagai investor dan sebagai peminjam.

Baca Juga: Gibran Serahkan Bantuan 100 Unit Konsentrator Oksigen untuk Sragen

Peminjam Fiktif

“Kalau ambil slot di bawah berarti dia jadi investor. Kalau ambil slot atas, istilahnya jadi peminjam. Cuma di antara investor dan peminjam, ada admin yang tidak beres. Adminnya ya DH itu. Setelah kami telusuri, ternyata ada peminjam riil dan ada peminjam fiktif. Siapa peminjam fiktif itu? Ya admin sendiri. Ternyata dia menggunakan lebih dari 10 nomor telepon atas nama orang lain. Itu yang memicu kekacauan,” jelas Etik.

Etik berharap Polres Sragen bisa memediasi kasus dugaan penggelapan uang arisan investasi ini. Ia berharap DH mau bertanggung jawab dengan mengembalikan semua uang investor. “Saya berharap persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak dipidana tidak apa-apa, asal uang kami kembali,” ucapnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan penggelapan uang arisan investasi Aleghoz pada Senin lalu. “Laporan sudah diterima, sekarang masih ditangani oleh Reskrim,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya