SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji Wonogiri berjalan menuju bus yang membawa mereka ke Asrama Haji Donohudan Boyolali seusai berpamitan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (5/6/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 457 calon haji atau calhaj dari Wonogiri berpamitan untuk berangkat ke Tanah Suci di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (5/6/2023). Mereka bakal diterbangkan pada Minggu (11/6/2023) dari Embarkasi Solo.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Anif Solikhin, mengatakan calhaj dari Wonogiri itu akan berangkat dalam dua kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 59 dan 60. Pada Kloter 59, sebanyak 115 calhaj Wonogiri bergabung dengan calhaj asal Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan pada Kloter 60, ada 339 calhaj Wonogiri yang bergabung jemaah haji dari Sragen. Mereka bakal diberangkatkan pada Minggu dan diperkirakan sampai Jeddah pada Senin (12/6/2023).

“Tahun ini keberangkatan haji tidak dibatasi usia. Berbeda dengan 2022 lalu, jemaah calon haji yang berangkat hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun akibat adanya pandemi Covid-19,” kata Anif saat ditanyai Solopos.com di Pedapa Rumah Dinas Bupati, Senin.

Dia melanjutkan lebih dari 60% calhaj asal Wonogiri pada 2023 ini sudah lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun. Selain ada kuota khusus lansia, beberapa calhaj lansia yang sempat tertunda berangkat haji pada 2020-2022 akibat pandemi Covid-19 juga berangkat pada 2023 ini. 

Calon haji tertua pada 2023 berusia 85 tahun atas nama Dimo dari Kecamatan Baturetno. Sedangkan calhaj termuda tercatat dari Kecamatan Selogiri atas nama Indra Putri Ardilla berusia 23 tahun.

Menurut Anif, calhaj termuda itu berangkat lantaran menggantikan keluarga yang batal berangkat haji karena suatu hal seperti meninggal dunia atau sakit. Sementara itu, acara pamitan haji itu sebagai wadah komunikasi antarcalon haji sekaligus pamitan dengan Pemkab Wonogiri.

22 Calhaj Berkursi Roda

“Selain itu sebagai acara pembekalan dan persiapan pemberangkatan,” ucap dia. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Wonogiri, Partoyo, menyampaikan kuota haji reguler di Wonogiri sebanyak 429 orang.

Namun dari jumlah itu yang melunasi hanya 412 orang. Kemudian ditambah kuota cadangan I, II, III masing-masing yang berangkat sebanyak 31 orang, 10 orang, dan empat orang. Jumlah itu ditambah tiga petugas haji. 

Dia melanjutkan ada satu calhaj Wonogiri yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) namun batal berangkat karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan. Sedangkan untuk calhaj lansia, dari informasi sementara yang ia dapatkan akan ada 22 calhaj yang menggunakan kursi roda dalam pelaksanaan haji.

Di sisi lain, para calhaj diminta memperhatikan barang-barang bawaan penting, terutama terkait obat-obatan pribadi mengingat ibadah ini akan membutuhkan banyak tenaga. Salah satu calon haji asal Purwantoro, Sugeng, 71, mengaku terharu tahun ini bisa berangkat haji bersama istrinya.

Pria yang bekerja sebagai penjahit itu mengaku seharusnya berangkat pada 2020. Ia sudah melunasi Bipih pada 2020 lalu senilai total Rp36 juta. “Jujur saja saya sangat terharu. Senang, akhirnya bisa berangkat. Sudah tiga tahun ditunda sejak 2020 karena ada pandemi Covid-19,” kata Sugeng.

Sugeng mengaku sudah menyiapkan berbagai hal untuk pemberangkatan haji pada Minggu pekan ini. Termasuk barang bawaan seperti baju, obat-obatkan pribadi, hingga stopkontak untuk mengisi ulang daya baterai handphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya