SOLOPOS.COM - Did Kempot (JIBI/dok)

Did Kempot (JIBI/dok)

Did Kempot (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Inovasi bagi seniman mutlak hukumnya. Tak terkecuali bagi penyanyi sekaligus pencetak lagu campursari, Didi Kempot. Pria bernama asli Didi Prasetyo ini kembali menghadirkan inovasi bermusik di album terbarunya yang bakal dirilis pasca-Lebaran, Saljo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam album teranyarnya ini, Didi Kempot menyuguhkan nuansa musik salsa yang dikolaborasikan dengan lirik bahasa Jawa.

Saljo alias Salsa-Jowo memuat 10 lagu yang berisi aransemen sejumlah lagu-lagu lama seperti Stasiun Balapan, Tanjung Mas Tinggal, Janji dan lain-lain. Lagu terbaru yang ditulis Didi Kempot pada 2013 yang berjudul Pitik Angrem turut hadir di album Saljo.

Awal mula ketertarikan penyanyi kelahiran 31 Desember 1966 ini untuk membuat album dengan nuansa salsa lahir dari perbincangannya dengan sejumlah penggemar salsa di Kota Bengawan.

Kepada Solopos.com di sela-sela kegiatan pengambilan gambar untuk video klip album Saljo, Didi Kempot membagikan cerita di balik album teranyarnya.

“Ide ini berasal dari komunitas ibu-ibu pecinta salsa. Saya melihat mereka asyik menari diiringi musik salsa. Lalu timbul inspirasi untuk membuat lagu bahasa Jawa dengan nuansa salsa. Terselip rasa bangga ketika nanti penari salsa menari diiringi lagu dalam bahasa Jawa,” tuturnya ketika berbincang di Sahid Hotel Solo, Selasa (23/7/2013) malam.

Menurut Didi Kempot, inovasi yang secara konsisten dilakukannya tidak membuat pasar penggemarnya mati.

“Sebagai seniman kita dituntut untuk terus melahirkan inovasi. Dulu saya membuat Stasiun Balapan mungkin pendengar saya masih kecil. Sekarang mereka sudah tumbuh dewasa dan mencari apa yang baru. Dari sana, penggemar musik saya terus tumbuh. Meskipun dari sisi finansial ruang untuk musik ini sangat sempit,” bebernya.

Didi mengakui pembuatan materi album ini dilakoni tanpa kesulitan yang berarti. Pengalaman manggung di sejumlah tempat seperti Suriname, Belanda dan sejumlah negara di Eropa menambah referensi artistiknya di genre musik lain.

Selain membuat album dalam format CD, Didi Kempot yang berdiri di bawah label IMC Duta Records Semarang juga membuat VCD. Pembuatan materi 10 lagu video klip album Saljo disutradarai langsung oleh Didi Kempot. Proses pengambilan gambar berlangsung sejak Senin-Rabu (22-24/7/2013) di Sahid Hotel Solo.

“Kebetulan lokasi di sini cocok dengan konsep kami. Klasik Jawanya kena, tapi eksklusifnya juga dapat. Pengambilan gambarnya kami kebut dari pagi sampai malam. Kami eksplore hampir semua ruangan di sini,” ungkapnya.

Album Saljo merupakan album ketiga yang dirilis Didi Kempot di 2013. Pelantun Stasiun Balapan ini rata-rata membuat kreasi 50 lagu baru yang terekam dalam empat album setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya