SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Solo duduk berhadapan dengan mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPRD setempat, Jumat (1/4/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 150 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Pangan (Asap) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Solo, Jumat (1/4/2022) sore.

Mereka menyampaikan keresahan masyarakat terkait mahal dan langkanya minyak goreng di Solo beberapa waktu terakhir. Aksi mereka lakukan dengan membentangkan poster berisi tulisan kritik terhadap pemerintah atas persoalan yang terjadi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti tulisan “Minyak Larang Raiso Karaoke”, “Ibuku Merana”, “Jokowi Gagal”, “Petani Menangis di Negeri Agraris”, “Tindak Tegas Mafia Pangan”, “Wujudkan Kedaulatan Pangan #Lutfi Out”. Sejumlah perwakilan mahasiswa juga berorasi saat berunjuk rasa.

Baca Juga: Seratusan Mahasiswa Demo di DPRD Solo: Jokowi Gagal, Ibuku Merana…

Salah satu orator dalam aksi mahasiswa UNS dan UTP Solo itu sempat menyebut Jokowi gagal lantaran terjadi kelangkaan minyak goreng di negeri ini. “Minyak langka, Jokowi gagal. Betul tidak teman-teman? Ini permasalahan besar karena sebagian besar bangsa Indonesia suka gorengan,” ujarnya.

Aksi para mahasiswa ditemui perwakilan dari semua fraksi di DPRD Solo, mulai dari perwakilan Fraksi PDIP YF Sukasno, Suharsono, Paulus Haryoto, Ginda Ferachtriawan, serta perwakilan FPKS Sugeng Riyanto dan Didik Hermawan.

Ada juga perwakilan dari Fraksi Golkar-PSI Taufiqurrahman dan perwakilan Fraksi PAN-Gerindra Ardianto Kuswinarno. Para wakil rakyat Kota Bengawan tersebut duduk lesehan di tengah-tengah pintu gerbang masuk Kompleks DPRD Solo tanpa alas.

Baca Juga: Soal Minyak Goreng, 79,3 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

4 Poin Kesepahaman

Aksi para wakil rakyat itu pun diikuti mahasiswa yang berunjuk rasa dengan duduk di depan para anggota DPRD Solo. Dalam kesempatan itu perwakilan mahasiswa, menyampaikan semua aspirasi masyarakat Solo dan menyodorkan empat poin kesepahaman ke legislator.

Sikap kesepahaman dalam bentuk tertulis itu dimintakan tanda tangan kepada legislator. Sugeng Riyanto yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Solo, mewakili legislator lainnya, membubuhkan tanda tangannya di lembar Sikap Kesepahaman itu.

“Jangan dikira yang merasakan dampak kenaikan harga minyak goreng adik-adik saja, tapi juga istri-istri kami, ibu-ibu kami, tetangga-tetangga kami, konstituen kami. Sehingga apa yang jadi tuntutan mahasiswa kami tandatangani senang hati,” ujarnya.

Bcaa Juga: Sebut Minyak Goreng Curah Tak Langka, Disdag Solo: Belilah Secukupnya!

Sugeng mengapresiasi unjuk rasa mahasiswa yang dilakukan menggunakan konsep atau rujukan jelas. Menurutnya, baru kali ini ia menemukan unjuk rasa menggunakan konsep tertulis yang jelas. Itu menunjukkan mahasiswa punya hati nurani.

“Jangankan materai nya satu, materai 10 pun saya siap tanda tangani. Saya sambut gembira pola baru demo mahasiswa. Saya baru mengalami demo ada konsep yang tertulis jelas. Ini artinya adik-adik mahasiswa punya konsep, hati nurani,” katanya.

Survei Harga

Sedangkan Juru Bicara Asap, Hanif Irsyad Fahmi, saat diwawancarai wartawan mengatakan telah melakukan survei harga dan ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi, seperti di Mojosongo, Pasar Legi, Pasar Gede, dan lokasi lainnya.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah Belum Merata, Kapolresta Solo: Jangan Panic Buying!

Ada sejumlah catatan yang diperoleh dari hasil survei itu seperti pertanyaan warga kenapa mahasiswa tidak bergerak, dan pemerintah terkesan diam saja terkait harga minyak goreng yang melambung tinggi, dan stoknya di pasaran tidak ada.

Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Solo, menurut Hanif, sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada wakilnya. Dia juga mengapresiasi sikap DPRD Solo yang bersepakat dengan para mahasiswa dan menandatangani sikap kesepahaman.

“Untuk pengawasannya nanti, kami akan cek di lapangan dan berkoordinasi dengan mahasiswa lain di Solo. Bila masih ditemukan masalah, belum selesai, bisa saja kami turun lagi ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar nantnya,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya