SOLOPOS.COM - Para pedagang tetap berjualan di trotoar dan pinggir jalan di sisi selatan Pasar Ir Soekarno, Rabu (23/2/2022). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para pedagang daging ayam, sapi, dan ikan air tawar yang berjualan di sisi selatan Pasar Ir. Soekarno enggan memindahkan lapak ke dalam pasar. Mereka terlanjur menyewa lahan di pinggir jalan dan area parkir kendaraan bermotor.

Tim gabungan dari Satpol PP Sukoharjo serta anggota TNI-Polri secara persuasif meminta para pedagang daging ayam, sapi dan ikan air tawar berpindah ke dalam pasar, Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 07.00 WIB. Tim gabungan menyisir sisi selatan pasar yang dipenuhi pedagang oprokan dan pedagang daging ayam dan ikan air tawar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, upaya yang dilakukan tim gabungan tak membuahkan hasil lantaran para pedagang ngotot ingin berjualan di luar area pasar. “Awalnya saya berjualan di dalam pasar. Para pedagang menempati bangunan baru pasar pada 2015. Kondisi di dalam pasar sepi sehingga para pedagang daging ayam berpindah berjualan di luar pasar,” kata seorang pedagang daging ayam Pasar Ir Soekarno, Jarot Sujarno, saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Baca Juga: Harga Naik, Pedagang Pasar Sukoharjo Curhat Susahnya Jual Minyak Goreng

Ekspedisi Mudik 2024

Jarno, panggilan akrabnya, mengaku terus merugi selama menggelar lapak dagangan di dalam pasar. Masyarakat memilih berbelanja kebutuhan pokok di luar area pasar lantaran dianggap lebih cepat dan mudah. Mereka juga tak perlu merogoh kocek untuk membayar retribusi parkir kendaraan bermotor.

Jarno mulai berjualan di luar area pasar beberapa tahun lalu. Tak berapa lama kemudian, para pedagang daging ayam lainnya menyusul berjualan di luar area pasar. “Saya terlanjur menyewa lahan di pinggir jalan senilai Rp3 juta per tahun. Kami khawatir kehilangan pelanggan jika kembali berjualan di dalam pasar,” ujar dia.

Pedagang daging ayam lainnya, Sri, mengungkapkan hal senada. Dia memiliki dua los di dalam pasar untuk berjualan setiap hari. Lantaran kondisi di dalam pasar kian sepi, Sri memutuskan berjualan di luar pasar tepatnya di sekitar pintu gerbang sisi selatan. Dia berjualan di area parkir kendaraan bermotor Pasar Ir. Soekarno.

Kini, tak ada satu pun pedagang yang berjualan di dalam los daging ayam, sapi, dan ikan air tawar. Para pedagang memilih berjualan di luar area pasar.

Baca Juga: Sales Minyak Goreng Menghilang Bikin Pedagang di Sukoharjo Bingung

“Saya harus memberi kontribusi karena menggunakan lahan area parkir kendaraan bermotor. Minimal Rp25.000 per hari. Bisa lebih jika saya berjualan hingga siang hari. Para pedagang ngoyot berjualan di luar pasar. Sudah bertahun-tahun, jadi sulit jika harus berpindah di dalam pasar,” ujar dia.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM  Sukoharjo, Iwan Setiyono, menyatakan butuh waktu agar para pedagang kembali berjualan di dalam area pasar. Hal ini erat hubungannya dengan keberlangsungan nasib para pedagang.

Namun demikian, pemerintah telah memberi solusi alternatif dengan memberikan sarana dan prasarana (sarpras) berupa akses jalan menuju los daging ayam. “Kami secara perlahan-lahan melakukan upaya persuasif mengajak para pedagang agar kembali berjualan di dalam pasar. Sudah diberi akses jalan harus dimanfaatkan. Sudah ditambah pemasangan lampu agar tidak gelap juga harus dimanfaatkan,” ujar dia.

Baca Juga: Waduh, Banyak Pedagang Kuliner di Sukoharjo Nekat Tak Pakai Masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya