SOLOPOS.COM - Bupati Banyumas, Achmad Husein, saat menemui masa dari kelompok mahasiswa yang menuntut penolakan penundaan pemilu di Purwokerto, Banyumas, Jumat (8/4/2022). (Solopos.com-Antara/Sumarwoto)

Solopos.com, PURWOKERTO — Bupati Banyumas, Achmad Husein, menolak dengan tegas wacana penundaan pelaksanaan pemilu. Hal itu disampaikan Bupati Banyumas di depan massa dari kelompok mahasiswa yang menggelar demo di depan gerbang Pendapa Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (8/4/2022) sore.

Sebelum menemui mahasiswa yang demo, Bupati Achmad Husein lebih dulu menggelar pertemuan dengan lima orang perwakilan mahasiswa di rumah dinasnya. Dalam pertemuan itu, Husein menandatangani tuntutan yang diajukan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Setelah melakukan pertemuan itu, Bupati Banyumas langsung menemui massa di depan gerbang Pendapa Sipanji. Ia juga menyampaikan sikapnya terkait lima tuntutan mahasiswa yang diajukan dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Menteri Tak Lagi Bicara Penundaan Pemilu 2024

“Pertama adalah turunkan harga, maka saya menyatakan setuju. Kedua, supaya tidak ada penundaan pelaksanaan pemilu, dilaksanakan sesuai jadwal, saya pun setuju,” tegas Achmad Husein.

Ia mengatakan jika ada penundaan pemilihan presiden berarti akan ada penundaan pemilihan bupati. “Berarti masa jabatan bupati akan diperpanjang, saya juga tidak mau. Cukup sesuai dengan peraturan yang ada, itu saya setuju,” katanya.

Husein juga mengaku setuju terhadap tuntutan mahasiswa yang menolak masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena adanya pandemi.

Menurut dia, hal itu juga akan berdampak terhadap masa jabatan bupati hingga tiga periode. “Saya tidak setuju kalau tiga kali [periode]. Cukup dua kali sesuai dengan konstitusi yang sekarang,” katanya.

Baca juga: Bernostaslgia, Bupati Banyumas Unggah Video Bocah Mandi di Sawah

Ia menyatakan tidak setuju adanya kriminalisasi terhadap masyarakat kecil serta menyetujui adanya reformasi agraria yang sejati.

Senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Supangkat, yang mengaku sepakat dengan tuntutan mahasiswa. Usai menyampaikan orasi, Supangkat bersama Bupati Banyumas menandatangani tuntutan mahasiswa tersebut.

Aksi unjuk rasa ini melibatkan 500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Purwokerto. Mereka menuntut agar pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sesuai jadwal. Mahasiswa juga menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya