SOLOPOS.COM - Perajin pandai besi di Karangpoh, Jatinom melakukan proses produksi cangkul di bengkel mereka belum lama ini. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Alat (Kopinkra) Derap Laju Pandai Besi dan Las (Delapan Belas), Dukuh Karangpoh, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom mendapatkan pendampingan dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) selama tiga bulan.

Pendampingan itu dilakukan salah satunya menuju digitalisasi marketing produk pandai besi.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pendampingan dilakukan mulai September 2022 hingga November 2022.

Pendampingan dilakukan melalui program matching fund didukung dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk penciptaan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pihak mitra.

Salah satu dosen pendamping, Agus Yulianto, mengatakan bentuk kegiatan yang dilakukan salah satunya transformasi digital produk pandai besi. Selain itu, ada pendampingan untuk mendapatkan sertifikat SNI pada produk cangkul sambung baja yang belakangan kian diminati.

Baca Juga: Menelusuri Ngerangan Bayat sebagai The Blangkon Village di Klaten

“Sudah ada satu produk yang mendapatkan SNI [produk cangkul dari bahan besi]. Kemudian produk yang sambung baja ini didaftarkan sertifikat SNI dan saat ini sudah pengujian,” kata Agus saat ditemui di Kopinkra Delapanbelas belum lama ini.

Agus menjelaskan para pengrajin mendapatkan pelatihan salah satunya terkait desain produk. Salah satu pertimbangan untuk pelatihan itu agar para pengrajin semakin mudah mengembangkan desain produk mereka memanfaatkan teknologi digital. Para pengrajin beserta mahasiswa juga diajak untuk mengikuti pelatihan terkait pengelolaan website.

“Terakhir kemarin dibuatkan media digital semacam market place yang harapannya selain pengenalan profil pandai besi dan Kopinkra Delapanbelas, juga bisa mengenalkan produk dari para pengrajin sehingga semakin bisa dikenal di Indonesia dan internasional,” jelas dia.

Sekretaris Kopinkra Delapan Belas, Supriyanto, mengatakan produk cangkul yang sudah mendapatkan sertifikat SNI yani cangkul berbahan besi yang sudah diseting. Sementara, pada program dari UMS, produk cangkul lainnya yakni cangkul sambung baja didaftarkan untuk mendapatkan sertifikat SNI.

Supri menjelaskan produk cangkul sambung baja kini banyak peminat. Selain bisa digunakan untuk proyek pembangunan, cangkul tersebut bisa digunakan di perkebunan hingga pertanian.

Baca Juga: Kompor Serabi Produksi Lulusan SMP di Karangdowo Klaten Ini Laris Manis

Supri menjelaskan Kopinkra Delapan Belas memiliki 45 anggota atau pengrajin. Selain produk cangkul, pengrajin kini merambah ke produk lainnya seperti cetakan batako, cetakan paving, swingarm, hingga paddock moge.

“Selama ini pasar kami masih pasar lokal. Mudah-mudahan dengan pendampingan dari UMS, pasar kami bisa lebih luas merambah di Indonesia hingga internasional,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya