SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI–Demi percepatan pengerjaan dan serapan anggaran jalur antarprovinsi via Terminal Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Penutupan hingga akhir  Desember dijadwalkan mulai Jumat (22/11/2013).

Selama penutupan, arus lalu lintas menuju Provinsi DIY dialihkan melalui depan Kantor Kecamatan Selogiri. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro ditemui solopos.com di kantornya, Kamis (21/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kamis sudah mengirim surat ke Dishubinfokom soal penutupan arus itu. Rencana penutupan jalan mulai besok (Jumat),” ujarnya.

Sri Kuncoro didampingi Kabid Bina Marga DPU Wonogiri, Prihadi Ariyanto menjelaskan, penutupan arus dimaksudkan agar pengerjaan pengecoran jalan cepat selesai. Sekadar informasi, jalur dari simpang tiga Terminal Krisak menjadi jalur alternatif menuju Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.  Jalur itu tembus ke Kabupaten Klaten dan Provinsi DIY.

Diakui Sri Kuncoro, ketersediaan material juga menjadi kendala. Dia berharap rekanan bisa mencari solusi sehingga selesai sesuai perjanjian kontrak. Dana pengecoran jalan senilai Rp408 juta dari APBD Perubahan Wonogiri. Ditambahkan oleh Prihadi, umur pengeringan cor jalan sekitar 28 hari. Standar hari jika cuaca mendukung sehingga tidak hujan.

“Volume pengecoran, panjang jalan 245 meter tinggi 0,5 meter. Peningkatan jalan untuk menyesuaikan tinggi lokasi terminal baru.”

Terpisah, Kepala Dishubinfokom Wonogiri, Ismiyanto didampingi Kabid Perhubungan, E Suwargiyanto menyatakan segera mengumpulkan stake holder guna sosialisasi.

“Jumat sampai Minggu (22-23/11) jalur alternatif di Krisak ditutup satu jalur. Hanya arus dari Wonogiri ke Sukoharjo yang dibuka,” ujar Ismiyanto. Kendaraan dari arah DIY atau Sukoharjo, ujarnya, dialihkan melalui Desa Jaten.

“Kendaraan dari barat Sukoharjo) sesampai di simpang empat Pule (Lapangan Pule) lurus tak lagi berbelok ke kanan. Nanti tembus depan Kantor Kecamatan Selogiri.”

Kabid Perhubungan, Suwargiyanto menambahkan, Senin pekan depan pihaknya mengumpulkan stake holder. “Hasil pertemuan Senin dijadikan dasar untuk menutup total atau tidak. Kami meminta pengemudi truk pengangkut pasir tidak membawa muatan lebih dari lima ton. Jika nekat, sopir truk mengangkut pasir 8 ton atau 10 ton jembatan di sepanjang jalan yang dilewati akan ambrol.”

Sementara itu sopir angkota Wonogiri, Wagiman menyatakan belum tahu jika arus lalin jalan alternatif akan ditutup. Dia meminta ada sosialisasi sehingga tidak ada yang dirugikan.  “Penumpang dan angkudes tidak kecele dengan penutupan arus.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya