SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian di Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendorong pemuda menjadi petani milenial untuk mendukung modernisasi pertanian. Regenerasi pertanian menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan pangan agar lebih produktif dan efisien.

Pernyataan ini disampaikan pengurus HKTI, Ginting Kusmayadi, di sela-sela pelantikan pengurus pimpinan anak cabang (PAC) HKTI Sukoharjo di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Sabtu (19/9/2020).

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Menurut Ginting, regenerasi petani di setiap daerah masih kurang. Padahal, modernisasi pertanian membutuhkan para petani milenial yang berminat mengembangkan pertanian.

Telkomsel hingga Smartfren Sebar Kartu Perdana Gratis, Cek Lokasinya

“Kami berupaya mendorong para pemuda menjadi petani milenial yang mampu memanfaatkan teknologi canggih serta berinovasi dalam mengembangkan produk unggulan,” kata dia, Sabtu.

Saat ini, kalangan pemuda kurang tertarik menggeluti pertanian. Mereka lebih berminat bekerja di pusat perbelanjaan, toko modern, maupun pabrik.

Padahal, prospek sektor pertanian cukup menjanjikan pada masa mendatang. Apabila kaum milenial tertarik terhadap pertanian akan melahirkan petani yang juga wirausaha muda pertanian yang bisa memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketahanan pangan.

Hiu Paus Mati Terdampar di Pantai Congot Kulonprogo Jadi Tontonan

Libatkan Sekolah dan Perguruan Tinggi

Salah satu upaya mendorong kaum milenial agar antusias terhadap pertanian dengan melibatkan sekolah dan perguruan tinggi.

“Sekolah dan perguruan tinggi bisa mengubah paradigma agar kalangan pemuda berminat menjadi petani modern. Mereka bisa melakukan budi daya buah-buahan yang cukup menjanjikan dari sisi penghasilan,” ujar dia.

Menurut Ginting, regenerasi petani menjadi permasalahan krusial jangka panjang termasuk di Sukoharjo. Padahal, Sukoharjo menjadi salah satu lumbung padi yang diandalkan di Jawa Tengah. Pemerintah harus bersinergi dengan organisasi petani untuk melahirkan petani milenial.

Terungkap, Ini Kronologi Lengkap Pembunuhan Mutilasi Kalibata City

“Selama beberapa tahun terakhir ada tren penurunan jumlah petani di setiap daerah. Kami bakal bersinergi dengan pemerintah untuk melahirkan petani milenial di setiap daerah,” tutur Ginting.

Sementara itu, Ketua HKTI Sukoharjo, Purwadi, mengajak agar kalangan muda mencintai pertanian dan menjadi petani milenial.

Sudah Ada 1.016 Hoaks Covid-19 Menyebar, Ini Dampaknya di Masyarakat

Di Sukoharjo, sudah ada beberapa petani muda yang sukses dalam mengembangkan tanaman pangan baik dari segi inovasi, produksi, hingga pemasaran.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, luas lahan pertanian yang tersebar di 12 kecamatan sekitar 20.460 hektare. Sementara surplus padi di Sukoharjo mencapai 135.335 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya