SOLOPOS.COM - Gedung serbaguna di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jateng, Selasa (25/2/2020). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah pemerintah desa (pemdes) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng) ramai-ramai melirik pembangunan gedung serbaguna. Selain bermanfaat dan sedang dibutuhkan warga sebagai tempat pertemuan dan hajatan, gedung serbaguna juga memiliki nilai ekonomi.

Gedung serbaguna dinilai dapat mendatangkan asas manfaat saat disewakan ke masyarakat umum. Salah satu pemdes di Klaten yang tertarik membangun gedung serbaguna adalah Pemdes Pluneng di Kecamatan Kebonarum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diluncurkan Di Prancis Akhir Maret, Huawei P40 Bakal Laris?

Lokasi gedung serbaguna tak jauh dari kantor kepala desa. Gedung berkapasitas 1.000 orang itu dibangun secara multiyears, yakni selama tiga tahun terakhir. Anggaran yang dibutuhkan lebih dari Rp1 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Ke depan, gedung itu akan menjadi salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) Tirta Sejahtera Pluneng. Keberadaan gedung tersebut dinilai sangat prospektif dan dapat menambah sumber pendapatan asli desa (PA-Desa).

"Secara pemanfaatan, gedung seni budaya di desa kami juga dapat difungsikan sebagai gedung serbaguna. Gedung ini dapat dioptimalkan sebagai gedung pertemuan, tempat pernikahan, dan lainnya. Kebetulan, di Kecamatan Kebonarum ini masih minim. Makanya, pemdes membangun gedung itu di atas tanah kas desa," kata Direktur BUMDesa Tirta Sejahtera Pluneng, Agus Hariyanto, saat ditemui Solopos.com, di desanya, Selasa (25/2/2020).

Catatan Banjir Jakarta Di Era Anies-Ahok-Jokowi, Mana Yang Paling Parah?

Agus Hariyanto mengatakan masyarakat di Pluneng dan sekitarnya dipersilakan menggunakan gedung serbaguna tersebut dengan sistem sewa. Biaya sewa gedung secara komplet saat digunakan sebagai resepsi pernikahan di kawasan Kebonarum berkisar Rp3 juta hingga Rp5 juta.

"Harapannya, gedung serbaguna ini dapat dimanfaatkan warga. Sehingga menjadi sumber pendapatan baru bagi desa," katanya.

Pembangunan gedung serbaguna juga dilakukan Pemdes Kalitengah di Kecamatan Wedi. Pemdes Kalitengah membangun gedung serbaguna dengan ukuran 13 meter X 18 meter.

Gedung yang dibangun senilai Rp1 miliar itu dibangun di atas tanah kas desa. Saat ini, pengelolaan gedung serbaguna diserahkan ke BUM-Des.

"Mulai awal tahun 2020 ini, pengelolaan gedung sudah menjadi kewenangan BUMDesa. Kapasitas gedung 700 orang. Jika digabungkan dengan kompleks gedung bisa mencapai 1.000 orang. Di Kalitengah, warga sering menggelar hajatan [pernikahan]. Biasaya sewa berkisar Rp1.750.000 [warga Kaltengah] dan Rp2 juta [warga di luar Kalitengah]. Warga dapat memaksimalkan gedung itu. Bisa juga untuk sarana olahraga," kata Kades Kalitengah, Hariyadi.

Kelelahan & Kurang Pelindung, 3.000 Tenaga Medis China Terinfeksi Corona

Hariyadi mengatakan gagasan membangun gedung serbaguna lantaran masyarakat di desanya sangat membutuhkan gedung tersebut. Selain sebagai lokasi pertemuan, dapat difungsikan menunjang kegiatan pemdes dan warga.

"PADesa kami per tahun hanya dari sewa tanah kas desa [senilai Rp16 juta]. Gedung serbaguna menjadi langkah awal kami guna menambah PADesa. Ke depan, kami juga ingin mengembangkan Umbul Setuman sebagai potensi desa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya