SOLOPOS.COM - Penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). WHO menetapkan status darurat global wabah virus Corona. (Antara-Fikri Yusuf)

Solopos.com, SOLO — Meningkatnya kekhawatiran terhadap virus Corona novel berimbas pada lonjakan kebutuhan masker bedah. Akibatnya, harga masker bedah di berbagai apotek di Solo melonjak tajam.

Permintaan masker bedah sejak beberapa hari terakhir di Kota Solo meningkat pesat. Distributor masker bedah asal Karanganyar, Gunawan Puji Waluyo, mengatakan permintaan yang melonjak drastis tersebut membuat harganya terkatrol naik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mau bagaimana lagi, permintaan pasar tinggi sedang suplai dari pabrik biasa saja. Saya menjual masker tidak terlalu banyak karena melayani rumah tangga dan sebagian rumah sakit,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (2/2/2020).

Gunawan menyebut tiga hari yang lalu dia mendapat permintaan masker anti bacterial dan masker anti virus dari Semarang sebanyak 50 karton. Dia pun menyanggupi permintaan itu dengan meminta langsung ke pabrik pembuatnya.

Kali Mungkung Banjir, Ring Road Sragen Sempat Putus 3 Jam

Namun, permintaan itu hanya disanggupi pabrik sebanyak 15 karton atau kurang dari separuhnya. Pabrik, kata dia, mengutamakan stok masker untuk rumah sakit.

Gunawan membeberkan harga saat normal berkisar Rp29.000 per boks isi 50 lembar. Pekan ini harga naik sampai Rp33.000 bahkan ada yang menjual jadi Rp40.000. Di Jakarta per boks dijual sampai Rp60.000.

“Kalau sudah di konsumen saya rasa lebih dari itu karena harga tersebut biasanya baru tangan kedua atau ketiga. Kemarin saya ke Jogja, per lembarnya sudah Rp3.000 – Rp5.000. Alasannya enggak ada barang,” ucapnya.

Kerap Bikin Kompetisi Mobile Legends, Gibran Rakabuming Bantah Kampanye

Pria berusia 40-an tahun itu mengaku mendapat permintaan masker bedah dari Tegal sebanyak 10 karton, namun dia tak bisa memenuhi karena pabrik mengutamakan kebutuhan rumah sakit.

“Kalau apotek juga kekurangan barang, saya bisa mengerti. Karena mereka retail jadi kemungkinan stoknya memang dibatasi atau tidak diutamakan,” ucap warga Perumahan Sanggir Permai Colomadu itu.

Solopos.com menghubungi sejumlah apotek lain, di antaranya Apotek Kondang Waras dan Apotek Widuran. Apotek Kondang Waras di Jl. Dr. Radjiman mengaku pada Sabtu malam stok masker tersisa hanya dua karton. Setiap karton berisi 20 boks dengan 50 lembar masker per boksnya.

“Tapi satu kartonnya sudah dipesan,” ucap petugas apotek. Sedangkan stok masker bedah di Apotek Widuran habis sama sekali.

Pemimpin King of The King Punya 2 Juta Triliun Poundsterling? Polisi: Halu!

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, merebaknya virus Corona novel (2019-nCoV) di China membuat permintaan atas masker di negara tersebut meningkat sehingga harus mengimpor dari negara lain. Indonesia menjadi salah satu eksportir produk kesehatan tersebut ke Negeri Panda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya