SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Indonesia Adil Makmur mengucapkan terima kasih kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) karena membela Prabowo Subianto soal penguasaan lahan di Kalimantan Timur dan Aceh. Setelah debat capres II, JK di luar dugaan justru pasang badan dengan menyebut penguasaan lahan itu atas restunya.

Pernyataan JK itu menanggapi pernyataan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) soal kepemilikan lahan di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah dalam debat capres II, Minggu (20/2/2019) malam. Terungkapnya penguasaan lahan seluas itu kontras dengan pernyataan Prabowo yang pernah menyebut kekayaan Indonesia dikuasai oleh segelintir orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, pernyataan Jokowi yang mengungkap penguasaan lahan itu menandakan Indonesia sedang kehilangan figur kenegarawanan seorang pemimpin. Baginya, JK kemudian muncul di tengah oase itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami apresiasi sifat kenegarawanannya. Beliau menyampaikan seperti yang Anda beritakan itu bahwa itu tidak melanggar aturan, tapi sesuai dengan undang-undang,” katanya di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Priyo dan tim sukses menuding sikap negarawan sudah mulai luntur di dalam diri Jokowi. Presiden seperti, kata Priyo, menunjukkan sifat aslinya saat debat kedua.

Sebelumnya JK menyebut penguasaan lahan Prabowo merupakan langkah wajar untuk memastikan kelangsungan usaha. Banyak perusahaan menguasai lahan hingga jutaan hektare.

“[penguasaan lahan] Itu hal biasa. Mereka membuat industri [sehingga] butuh bahan baku, kalau tidak ada penguasaan lahan bagaimana menyediakan bahan baku,” kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Selasa (18/2/2019).

Semua berawal dari pertanyaan Prabowo dalam Debat Capres II yang mengkritik program pembagian sertifikat tanah yang menjadi salah satu program populer Jokowi. Prabowo mengaku khawatir tanah akan habis jika terus dibagi-bagi.

“Kami punya pandangan strategis berbeda. Yang dilakukan Pak Jokowi menarik, dan populer untuk 1-2 generasi. Tapi tanah tidak tambah, dan bangsa Indonesia tambah. Tapi kalau Bapak bangga bagikan 12 juta [sertifikat], pada saatnya kita tidak bisa memberikan tanah yang habis untuk dibagi. Kita strategisnya kembali ke pasal 33 UUD 1945, bumi dan kekayaan dikuasai negara,” kata Prabowo saat itu.

Namun rupanya Jokowi sudah menyiapkan data untuk membalikkan serangan Prabowo. “Pembagian yang saya sampaikan tadi 2,6 juta hektare intinya agar porduktif. Kita tidak akan beri kepada yang gede-gede. Pak Prabowo memang punya lahan luas di Kaltim, sebesar 220.000 hektare, dan di Aceh 120.000 hektare. Pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya,” kata Jokowi yang memantik protes kubu Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya