SOLOPOS.COM - Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan sekitarnya yang akan dikembangkan mulai tahun ini. Foto diambil dari Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di Dusun Tulakan, Desa Gumiwang Lor, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, bakal dibangun pada 2023 mendatang. TPA seluas lebih kurang 4 hektare (ha) itu akan memanfaatkan tanah sedimentasi Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri sebagai material tanah penimbun sampah.

Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Kebersihan DLH Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan sudah berkomunikasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT), selaku pengelola air WGM terkait pemanfaatan tanah sedimentasi WGM Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tanah sedimentasi yang sudah dikeruk pihak terkait akan dikumpulkan di lokasi khusus. Selanjutnya, tanah tersebut digunakan untuk menimbun sampah di TPA.

Baca Juga: Wonogiri akan Bangun TPA Senilai Rp20 Miliar di Wuryantoro

“Ini keuntungan tersendiri. Biasanya kalau mendirikan TPA yang menjadi kendala adalah pengadaan tanah penimbun karena harga tanah cukup mahal. Insya Allah tanah penimbun dari sedimentasi WGM akan selalu tersedia. Ke depan kami akan membuat tempat khusus untuk menyetok tanah penimbun,” ulas Waris saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (2/2/2022).

Kepala Desa Gumiwang Lor, Parman, mengatakan warga sudah menyetujui rencana pembangunan TPA di Dusun Tulakan. Keberadaan TPA diyakini tidak akan menganggu karena lokasinya berjarak lebih kurang 2 km dari permukiman.

Kalau pun ada dampak negatifnya, kemungkinan hanya masalah bau dari sampah yang diangkut. Truk pengangkut sampah akan melewati permukiman. Namun, Kades meyakini Pemkab akan meminimalisasi bau, seperti dengan menutup sampah yang diangkut truk.

Baca Juga: Volume Sampah Wonogiri 297 Ton/Hari, Waspadai Bom Waktu!

“Warga akan mendapatkan banyak dampak positifnya. Jalan dusun yang menuju lokasi akan dibangun. Dengan begitu warga akan lebih mudah mengakses jalan menuju ladang. Selain itu, ke depan warga juga bisa menjadi pengolah sampah. Mereka bisa menjual sampah yang bernilai ekonomi, seperti sampah plastik,” kata Kades.

TPA Wuryantoro akan menampung sampah dari kecamatan sisi barat dan selatan, seperti Wuryantoro, Manyaran, Eromoko, Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, dan lainnya. Selama ini sejumlah kecamatan di sisi barat dan selatan belum terkaver pelayanan pengangkutan sampah.

“Pembangunan TPA Wuryantoro untuk meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah sekaligus untuk mengatasi masalah sampah. Sampah yang tertampung di TPA-TPA di Wonogiri sudah menumpuk dan penggunaannya sudah lama, sehingga usia TPA semakin pendek,” kata Waris.

Baca Juga: Eks TPA Gebangharjo Wonogiri Disulap Jadi Objek Wisata Bukit New Sogi

Anggaran proyek pembangunan TPA senilai lebih kurang Rp20 miliar. Anggaran tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Otoritas Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah sudah memastikan proyek akan direalisasikan pada 2023.

“Proyek pembangunan TPA Wuryantoro sudah menjadi prioritas. Kami juga sudah menyiapkan semuanya, termasuk pembebasan lahan pada 2021 lalu,” imbuh Waris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya