SOLOPOS.COM - Tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Klaten mengikuti debat publik mengangkat tema Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat yang digelar KPU Klaten di Al Hakiim Convention Hall, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (20/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Fenomena migrasi warga Klaten mencari pekerjaan di kota besar dibahas dalam Debat Pilkada Klaten, Jumat (20/11/2020). Pembahasan ini diawali pernyataan yang dilontarkan Calon Bupati nomor urut 2, One Krisnata.

Debat Pilkada Klaten: Cuma Baca "Contekan", Yoga Hardaya Diprotes

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Hari ini saya baca di Solopos ada komentar bahwa anak muda senang bekerja di luar Klaten. Sedangkan survei saya mengatakan karena tidak ada lapangan perkerjaan yang layak untuk generasi muda," katanya.

One lantas meminta solusi kepada dua Paslon rivalnya agar bagaimana anak muda Klaten tidak bekerja di luar kota.

Cabup nomor urut 3, Arif Budiyono mengatakan hal ini disebabkan investasi di Klaten yang kurang lantaran perizinan yang berbelit. Dia juga mempersoalkan pengembangan sektor UMKM yang terkendala pendanaan dan pendampingan.

Sri Mulyani dan Fajri Saling Sanggah Soal Klaten Termiskin di Soloraya

Soal ini, Cabup nomor urut 1, Sri Mulyani mengaku sudah melakukan survei dan menyimpulkan banyak anak muda belum bisa mandiri dan bergantung pada orang tua.

Terlepas dari itu, Sri Mulyani ingin anak muda juga bekerja di sektor pertanian. "Tapi yang perlu dimengerti bahwa Kabupaten Klaten menjadi lumbung pangan Jateng dan Nasional. Jadi harus kami pertahankan sawah lestari sebanyak 32.000-an hektare," katanya.

Selain itu, akan ada revisi rencana tata ruang wilayang dengan membangun zona industri di luar area sawah lestari.

Debat I Pilkada Klaten 2020: One Sebut Klaten Daerah Termiskin di Soloraya, Benarkah?

Fenomena ini sempat diulas dalam Tesis mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Unviersitas Diponegoro Semarang pada 2008. Tesis berjudul “Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta” menyebutkan faktor pendorong migrasi warga Klaten ke Jakarta adalah luas lahan, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran.

Sedangkan faktor lain seperti selisih upah UMR dan kesempatan kerja di Klaten tidak siginifikan berpengaruh terhadap motivasi migrasi dari Klaten ke Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya