SOLOPOS.COM - Sugito, 49, (kedua dari kiri) bersama keluarga duduk di emperan rumahnya di Dukuh Tempursari, Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen, Kamis (7/1/2021). (Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Sugito, 49, warga Dukuh Tempursari, RT 08/RW 02, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, tidak bisa bekerja setelah mengalami sakit stroke dalam setahun terakhir.

PSBB Hanya Batasi Kerumunan, Warga Solo Diminta Tak Usah Khawatir

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (7/1/2021), Sugito tengah duduk di sebuah dingklik di emperan rumahnya. Rumah itu sebetulnya milik mertuanya, Ngadiyem, 65, yang berstatus janda. Rumah itu juga disinggahi kakak dari Ngadiyem, Siyam, 70, yang juga berstatus janda tanpa anak.

Dengan suara yang sedikit cadel, Sugito menceritakan awal mula ia menderita sakit stroke yang membuat ia berhenti bekerja sebagai sopir. “Kejadian setahun lalu. Dulu saya pernah terpeleset di sungai waktu mau ambil batu. Sejak saat itu, saya merasakan nyeri di bagian punggung,” kenang Sugito.

Rutin Terapi

Rasa nyeri di punggung akibat terpeleset itu ternyata menjadi awal petaka bagi Sugito. Sejak saat itu, ia rutin menjalani terapi pijat di Sambungmacan. Sekali terapi, ia harus membayar Rp50.000. Namun, terapi yang dijalani Sugito tidak membuahkan hasil. Alih-alih bisa sembuh, rasa sakit itu justru menjulur ke kakinya.

Waduh, Ruang Isolasi Covid-19 RS Kota Solo Tinggal Tersisa 174 Bed

Lambat laun, Sugito merasa lebih mudah capai. Bahkan, ia kini sudah tak mampu berlari. Untuk jalan, ia masih sempoyongan. Ia sendiri pernah jatuh terjungkal karena memaksakan diri berjalan saat tenaganya mulai habis.

"Kalau jalan beberapa meter saja masih kuat. Tapi kalau jalan lebih jauh, kaki saya sudah tidak mampu. Sekarang, lidah saya juga sudah tidak lagi jelas mengucapkan kata-kata,” ujar Sugito dengan mata berkaca-kaca.

Beruntung bagi dia karena kedua anaknya sudah beranjak dewasa sehingga mereka bisa bekerja sendiri. Namun, Sugito tak lagi mampu bekerja sebagai sopir dalam setahun terakhir. Kebutuhan sehari-harinya ditopang oleh istrinya, Dwi Yuliana, yang bekerja sebagai buruh tani. Kendati begitu, belakangan Dwi Yuliana tidak bisa bekerja karena tenaga buruh tani tergantikan alat mesin pertanian (alsintan).

Karangan Bunga Sadis Gegerkan Pesta Nikah Warga Masaran Sragen, Begini Ceritanya

Tak Mampu Bayar BPJS

Karena ketiaadaan biaya, Sugito tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. Kartu BPJS Kesehatan yang pernah ia miliki sudah diblokir karena ia tak mampu membayar iuran. Datangnya pandemi menuntut Sugito dan istrinya lebih bersabar karena ia luput dari bantuan pemerintah.

“Terus terang, saya sebagai tetangga merasa kasihan dengan Pak Sugito. Sudah sakit stroke, tidak dapat bantuan apa-apa. Apalagi dia masih menumpang di rumah mertuanya. Satu rumah ada dua orang janda yakni Mbah Ngadiyem dan Mbah Siyam,” ujar Samin, 57, tetangga dari Sugito.

Kasi Kesra Pemerintah Desa (Pemdes) Karanganyar, Suranto, mengatakan Pemdes Karanganyar tidak tinggal diam terkait kondisi yang dialami Sugito dan keluarga. Menurutnya, Ngadiyem tercatat sebagai penerima bantuan sosial dari provinsi.

Rencana Penerapan PSBB Jawa-Bali, Pemkab Klaten Menunggu Perintah Resmi

Dia mengakui nama Siyam sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Ia sendiri juga belum tahu apakah Siyam pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Sementara nama Sugito juga pernah dimasukkan dalam daftar sopir yang diusulkan menerima bantuan, akan tetapi bantuan yang diharapan tidak kunjung datang.

“Dia [Sugito] juga sudah diusulkan menerima BST, tapi kewenangan kami sebatas mengajukan. Kendalanya seperti apa, kami belum tahu,” kata Suranto yang dibenarkan Dwi Wijayanti, perangkat desa yang kebetulan menantu dari Ngadiyem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya