SOLOPOS.COM - Seorang pemudik menjalani karantina di Solo Technopark, Minggu (27/12/2020). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Tempat karantina khusus pemudik Solo Technopark atau STP hingga Minggu (27/12/2020) dihuni tiga orang pemudik. Mereka datang diantar petugas Jaga Tangga.

Dari tiga pemudik itu, dua orang datang pada Rabu (23/12/2020). Mereka terdiri atas seorang laki-laki yang mudik dari Medan dan datang ke STP diantar kendaraan operasional Kecamatan Jebres.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian seorang perempuan dari Bekasi yang mudik ke Pasar Kliwon. Kedua pemudik yang tiba pada Rabu itu tidak memiliki hubungan.

DPRD Sragen Usulkan OTG Jalani Rapid Test Antigen Seusai Isolasi

Sedangkan satu orang pemudik Solo yang datang ke Solo Technopark untuk menjalani karantina pada Minggu (27/12/2020) adalah seorang pria lanjut usia. Pria itu mudik dari Jakarta Selatan.

“Kalau Minggu siang ini, lansia pria asal Jakarta Selatan. Ia mudik ke Kecamatan Jebres,” terang salah seorang petugas BPBD di STP, Muhammad Yusron, kepada Solopos.com, Minggu.

Yusron mengatakan Satgas mendapatkan laporan dari Jaga Tangga ihwal kedatangan para pemudik itu dari luar daerah. Jaga Tangga kemudian meneruskan informasi itu ke RT/RW, kelurahan, kemudian kecamatan.

Swab Antigen Acak, Seorang Pengunjung TSTJ Solo Reaktif

Dari kecamatan, para pemudik itu mereka antar ke Solo Technopark untuk menjalani karantina menggunakan kendaraan operasional. Sebelum masuk rumah karantina, mereka harus melalui sejumlah pemeriksaaan kesehatan pada ruang transit.

Memenuhi Syarat

“Sesudah kriterianya memenuhi syarat, mereka kami antar ke ruang karantina. Masing-masing mendapatkan kasur busa, velbed, dan lemari kecil,” terangnya.

Yusron menyebut seluruh pemudik sukarela menjalani karantina. Keluarga dan lingkungan sekitar serta Jaga Tangga mendorong mereka agar mau menjalani karantina.

Uji Coba Flyover Purwosari Solo Berakhir, Kendaraan Nonmotor Jadi Bahan Evaluasi

“Katanya sih daripada dikejar-kejar, ya sudah pada laporan ke RT/RW kemudian Jaga Tangga itu. Malah ada yang senang karena mendapatkan makan tiga kali sehari,” ucap Yusron.

Salah seorang petugas kesehatan Rumah Karantina Solo Technopak, Ahmad Rifai, mengatakan ketiga pemudik itu menjalani uji cepat atau rapid test antibodi untuk mengetahui kondisi mereka. Seluruh pemudik menunjukkan hasil nonreaktif.

“Kami juga mengecek kondisi mereka secara umum, bagaimana tekanan darahnya, denyut jantung, dan sebagainya. Hasilnya baik, mereka kemudian kami karantina 14 hari sesuai Surat Edaran [SE] Wali Kota,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya