SOLOPOS.COM - Perajin kopiah asal Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah (Jateng), menunjukkan kopiah Rusia dari bahan limbah pabrik yang saat ini diminati masyarakat saat Ramadan di rumahnya, Jumat (8/4/2022). (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Bulan puasa atau Ramadan menjadi berkah bagi masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), tak terkecuali perajin kopiah dari limbah tekstil. Perajin kopiah berbahan limbah tekstil di Kudus pun mulai banjir pesanan selama bulan puasa atau Ramadan kali ini. Hal itu dikarenakan kopiah buatannya terkesan unik dan kerap dijuluki sebagai kopiah Rusia.

Seorang perajin kopiah berbahan limbah dari pabrik tekstil di Kudus, Nunung Ervana, mengaku mulai kebanjiran pesanan. Hal ini karena kopiah buatannya dianggap menarik minat pasar karena terkesan unik dan sering dijuluki kopiah Rusia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ide membuat kopiah dari bahan beludru yang merupakan bahan limbah dari pabrik tekstil ini tanpa sengaja,” kata Nunung asal Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Gegara Tong Tek, Dua Kelompok Pemuda di Kudus Tawuran

Ia mengatakan bahan beludru itu kemudian dicoba dibuat kopiah. Kendati sebelumnya, ia juga memproduksi kopiah dari bahan lain seperti kain batik dan karung goni.

Ternyata, hasilnya mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bahkan, saat perang Rusia dengan Ukraina terjadi, kopiah beludru tersebut semakin banyak peminat karena dijuluki kopiah Rusia. Selain itu, kopiah itu laris karena bertepatan dengan momen bulan puasa atau Ramadan.

Nunung mengaku pesanan yang diterima dari berbagai daerah di Tanah Air. Saat ini, dirinya pun mengaku kewalahan karena kapasitas produksi yang terbatas, sementara pesanan terus meningkat.

“Awalnya, kami hanya mampu memproduksi 50 buah kopiah per harinya, kini sudah ditingkatkan menjadi 100-an buah per harinya. Sedangkan tenaga kerjanya ada lima orang, namun yang aktif memproduksi hanya tiga orang selebihnya sering bolos kerja,” ujarnya.

Baca juga: Tradisi Tabuh Beduk Blandrangan di Menara Kudus, Penanda Awal Puasa

Untuk harga jual per buahnya mulai dari Rp40.000 untuk bahan tipis dan Rp60.000 untuk kopiah dengan bahan tebal. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kata dia, kopiah beludru atau kopiah Rusia buatannya itu sangat banyak peminatnya, terlebih saat ini tengah memasuki bulan Ramadan.

Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kopiah maupun produk lainnya, bisa mendatangi rumahnya di Desa Piji atau melalui Instagram maupun Facebook Nu Nung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya