SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Bersama Kementerian Dalam Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (Forbes Dagri BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar aksi, Jumat (1/2/2013) di Boulevard UNS.

Mereka menolak penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan UNS karena dianggap merugikan mahasiswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator aksi, Arif Fauzi, mengungkapkan berdasarkan surat edaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), UKT efektif diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014. Namun, UKT di UNS diterapkan pada tahun ajaran 2012/2013.
“Selain itu, UNS juga belum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) mengenai penerapan UKT,” ungkapnya kepada wartawan di sela-sela aksi, Jumat.

Mahasiswa angakatan 2010/2011 tersebut menambahkan dampak diterapkannya UKT yakni biaya per semester yang ditanggung mahasiswa menjadi tambah mahal.

“Jika dihitung selama delapan semester, uang yang harus dibayarkan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) memiliki selisih hampir Rp11 juta,” katanya.

Arif yang juga mahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB) FKIP UNS tersebut, menginginkan adanya transparansi UKT. Sebelum diterapkan UKT, mahasiswa bisa memperoleh dispensasi, penundaan hingga keringanan pembayaran SPP untuk mahasiswa semester akhir.

Pembantu Rektor II UNS, Jamal Wiwoho, mengaku belum tahu pasti tuntutan yang disampaikan mahasiswa. Sebab, kemarin Jumat dia sedang berada di kantor Dirjen Dikti di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya