SOLOPOS.COM - ilustrasi diabetes (istimewa)

Solopos.com, SOLO- Produk minuman berpemanis dianggap sebagai penyebab meningkatnya penderita diabetes di Indonesia. Untuk itu, pemerintah berencana menerapkan cukai pada produk minuman ringan dan mengandung pemanis. Menteri Keuangan Sri Mulyani, prevalensi diabetes mellitus di atas 15 tahun meningkat cukup tajam dari 1,5% di 2013 menjadi 2% akibat minuman berpemanis tadi. Hal ini yang kemudian diduga Sri Mulyani menjadi beban bagi keuangan BPJS Kesehatan.

Namun, menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman, pengenaan cukai tak begitu efektif menurunkan angka penderita diabetes di Indonesia.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

"Peran produk pangan olahan terhadap konsumsi total pangan di Indonesia hanya 30%. Jadi kalau tujuan pemerintah mau mengendalikan konsumsi supaya mengurangi PTM dan obesitas, tidak tepat sasaran," ujar Adhi kepada detikcom, Rabu (20/2/2020).

Menurut Adhi, banyak upaya alternatif lainnya yang bisa ditempuh pemerintah bila serius ingin menurunkan angka penderita diabetes tersebut. Upaya-upaya alternatif itu disebut Adhi sejatinya telah ditawarkan pihaknya kepada pemerintah bahkan sebagian sudah  dijalankan oleh para pengusaha.

Ekspedisi Mudik 2024

Penyebab dan Gejala Diabetes

Seperti dilansir klikdokter.com, diabetes atau kencing manis adalah penyakit di mana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, khususnya gula darah atau glukosa. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan untuk seluruh organ tubuh, karena glukosa adalah sumber energi utama organ-organ penting termasuk bagi otak.

Ada berbagai jenis diabetes, namun yang paling sering dialami oleh masyarakat adalah diabetes tipe 2. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari genetika atau keturunan dari keluarga, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta kegemukan atau kelebihan berat badan.

Sedankan diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes merupakan penyakit berbahaya, karena gejala awalnya sulit dideteksi. Penderita diabetes umumnya hanya mengalami keluhan sering lapar dan ingin makan terus, sering haus dan ingin minum terus, serta sering buang air kecil. Apabila tindakan tidak segera dilakukan begitu gejala ini muncul, lama-kelamaan berat badan dapat menurun, luka menjadi sulit sembuh, dan mengalami keputihan abnormal (pada wanita).

Bila gejala-gejala tersebut muncul dan Anda dinyatakan positif mengalami diabetes oleh dokter, maka gaya hidup tidak sehat seperti sebelumnya mesti benar-benar ditinggalkan. Ini karena penderita diabetes wajib menjaga kadar gula darah agar selalu stabil. Apabila lalai, kadar gula darah dapat melonjak tinggi dan menyebabkan berbagai komplikasi, seperti kebutaan, stroke, penyakit jantung, luka permanen di kaki, kerusakan saraf, dan gagal ginjal.

Mengendalikan Diri

Selain rutin mengonsumsi obat pengendali gula darah, penderita diabetes juga harus menghindari makanan dan minuman manis. Dengan banyaknya berbagai pilihan minuman manis yang sedang tren belakangan ini membuat penderita diabetes harus ekstra kuat menahan diri.

Sebagai solusi dari masalah tersebut, beberapa produsen menghadirkan minuman kemasan rendah gula dan rendah kalori agar penyandang diabetes dapat turut menikmati sensasi rasa manis yang dirindukan. Namun, apakah minuman jenis ini aman bagi kesehatan penderita diabetes?

Faktanya, minuman terbaik untuk penderita diabetes adalah yang mengandung nol kalori, seperti air putih, atau teh dan kopi tanpa gula. Lantas, apakah itu artinya penderita diabetes dilarang mengonsumsi minuman kemasan yang mengandung pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, dan sakarin?

Tidak, penderita diabetes tak dilarang untuk mengonsumsi minuman kemasan yang rendah kalori dan mengandung pemanis buatan tersebut.  Badan keamanan makanan dan obat Amerika (FDA) menyatakan pemanis buatan aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar, dan disarankan untuk menjadi pengganti gula. Asosiasi Diabetes Amerika juga mengemukakan keamanan minuman soda diet yang mengandung pemanis buatan.

Kendati begitu, para ahli dan praktisi kesehatan lebih menganjurkan para penderita diabetes untuk mengonsumsi minuman bebas gula seperti air putih. Selain itu bisa juga menikmati teh atau kopi tanpa ditambah gula atau krimer sama sekali.

Jika memang penderita diabetes ingin minum sesuatu yang beda namun aman bagi kesehatan, infused water bisa menjadi pilihan. Cara membuatnya pun cukup mudah, Anda hanya perlu mencampurkan potongan lemon, jeruk, atau daun mint ke dalam air putih.

Jadi, meski minuman kemasan rendah gula hanya menggunakan pemanis buatan atau rendah kalori, penderita diabetes tetap tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Akan lebih baik jika diabetes minum air putih, teh atau kopi tanpa gula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya