SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JAKARTA—Banyak orang berusia di bawah 40 tahun yang sudah mulai rabun atau gangguan penglihatan. Sebagian besar penyebabnya adalah karena rabun jauh atau miopia yang bisa dikoreksi dengan memakai kacamata. Tapi ada satu lagi penyebabnya yang tidak umum, yaitu diabetes.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari tahun 1999 sampai 2008, terjadi peningkatan gangguan penglihatan serius pada orang dewasa sebanyak 21 persen di AS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes ikut turut andil dalam menaikkan angka tersebut, terutama diabetes yang berlangsung selama 10 tahun atau lebih.

Diabetes menyebabkan kenaikan tajam dalam kasus gangguan penglihatan pada orang dewasa berusia 20 – 39 tahun. Pada kelompok usia ini, gangguan penglihatan melonjak 40 persen, sedangkan angka kasus diabetes pada orang dewasa muda naik sebanyak 133 persen.

“Ada perubahan selama 7 – 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah peningkatan kasus gangguan penglihatan meningkat yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata. Kini orang berusia 20 – 39 tahun juga kehilangan penglihatan,” kata Fang Ko, dokter mata Wilmer Eye Institute di Johns Hopkins University School of Medicine seperti dilansir detik.com dari HealthDay, Rabu (12/12/2012).

Dalam laporan yang dimuat Journal of American Medical Association, Ko menjelaskan ada banyak penyebab gangguan penglihatan, misalnya degenerasi makula akibat penuaan, katarak, diabetes retinopati, glaukoma dan gangguan retina lainnya. Sekitar tiga juta orang di AS memiliki gangguan penglihatan akibat diabetes yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata.

Penglihatan dikatakan terganggu jika mencapai 20/40 atau lebih buruk. Penglihatan 20/40 artinya dapat dengan jelas melihat sesuatu dari jarak 20 meter dibandingkan penglihatan orang normal yang bisa melihat dari jarak 40 meter.

“Tidak benar-benar buta, tetapi penglihatan pasti terganggu dan mungkin bisa kesulitan mendapatkan SIM di beberapa negara. Gangguan ini juga dapat mempengaruhi pekerjaan Anda,” katanya.

Ko dan rekan-rekannya menganalisis data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) di AS yang dihimpun dari tahun 1999 – 2002 dan dari 2005 – 2008. Ada sekitar 10.000 orang yang disurvei dalam setiap periode waktu.

Hasil analisis menemukan angka diabetes yang berlangsung lebih dari 10 tahun meningkat sebesar 22%. Penelitian ini tidak membedakan antara tipe 1 dan tipe 2 diabetes. Namun peneliti menduga yang paling banyak mengalami peningkatan adalah diabetes tipe 2.

Pada 1999 – 2002, diabetes yang diidap untuk waktu lama meningkatkan risiko gangguan penglihatan sebesar 93%. Pada 2005 – 2008, diabetes yang diidap selama 10 tahun atau lebih meningkatkan kemungkinan gangguan penglihatan lebih dari 2,5 kali.

Ko menyarankan kepada para pengidap diabetes tipe 2 memeriksaan mata rutin setiap tahun. Untuk pengidap diabetes tipe 1, pemeriksaan mata sebaiknya rutin dilakukan setiap tahun dan dimulai pada lima tahun setelah pertama kali didiagnosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya