SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan memeriksa kru bus AKAP di Terminal Induk Giri Adipura Wonogiri, Rabu (25/3/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Meski datang dari wilayah dengan kasus positif corona, tak semua pemudik di Wonogiri otomatis jadi orang dalam pemantauan atau ODP seperti di daerah lain.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tak memasukkan seluruh perantau yang pulang kampung sebagai orang dalam pemantauan seperti halnya dilakukan daerah lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemantauan terhadap perantau yang pulang kampung berdasar skala prioritas, yakni yang menunjukkan gejala gangguan kesehatan tertentu.

3 Orang Sembuh, Tak Ada Lagi Pasien Positif Corona di RSUD dr Moewardi Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com melalui website resmi Pemkab Wonogiri, wonogirikab.go.id, Senin (30/3/2020), data hingga Minggu (29/3/2020) pukul 21.00 WIB, ODP tercatat 113 orang, pasien dalam pengawasan atau PDP 15 orang.

Sementara terkonfirmasi/positif terinfeksi virus corona (Covid-19) dua orang. Di sisi lain, berdasar data dari Terminal Tipa A Giri Adipura Wonogiri, perantau yang tiba di Wonogiri hingga Minggu tercatat 25.741 orang.

Mereka diangkut 1.452 unit bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Puluhan ribu pemudik yang tiba di Wonogiri ini tak secara otomatis jadi ODP corona meski tetap menjalani screening begitu turun dari bus.

Penjual Sayur Di Solo Go Online, Layani Pesan-Antar Sampai Rumah

Hasil pendataan gugus tugas pencegahan dan penanggulangan Covid-19 tingkat desa dan kecamatan, hingga Minggu malam perantau yang sudah di rumah sebanyak 18.051 orang.

Pemudik Paling Banyak di Pracimantoro

Perantau paling banyak berada di Kecamatan Pracimantoro, yakni mencapai 1.685 orang. Perantau di Girimarto juga banyak, yakni 1.637 orang. Kecamatan lain yang jumlah perantaunya lebih dari 1.000 orang, meliputi Jatipurno dan Jatisrono.

Perantau di 21 kecamatan lainnya rata-rata 100-an hingga 900-an orang.

Penerbangan Bandara Adi Soemarmo Solo Bertambah, Nam Air Buka 4 Rute ke Luar Jawa

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan tak sependapat jika semua pemudik otomatis jadi ODP corona meski mereka dari Jakarta atau daerah lain terpapar Covid-19.

Status ODP bagi pemudik di Wonogiri hanya ditetapkan kepada warga yang mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius, batuk, atau pilek.

Berdasar hasil screening atau deteksi awal, dari 25.000 lebih pemudik yang tiba di Wonogiri hanya 48 orang yang menunjukkan gejala tersebut.

Ini Prosedur Permohonan Keringanan Cicilan Kredit ke Perbankan: Tak Semua Bisa!

“Itu pun mayoritas kru bus. Tensi darah mereka tinggi dan suhu badan lebih dari 38 derajat Celsius. Itu karena harus nyopir berjam-jam sehingga lelah. Akibatnya tensi darah naik,” kata Bupati saat dihubungi Solopos.com.

Pemudik yang otomatis jadi ODP corona karena ada demam, flu, atau batuk saat tiba di Wonogiri sudah diminta karantina di rumah setidaknya 14 hari agar lebih mudah dimonitor perkembangan kesehatannya.

Petugas kesehatan yang tergabung dalam gugus tugas di desa dan kecamatan intensif memonitor mereka. Apabila kondisi pemudik itu tak kunjung membaik, petugas medis akan merujuk ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri selaku RS lini kedua.

Penampakan Semar di Erupsi Merapi, Tanda Pagebluk Corona Berakhir?

Bupati menyebut tak masuk akal apabila semua pemudik di Wonogiri otomatis jadi ODP. Dia menilai penetapan ODP bukan tanpa konsekuensi sehingga tak bisa ditetapkan sembarangan.

Pemerintah harus memeriksa dan memonitor perkembangan kesehatannya selama karantina mandiri. Padahal petugas medis di Wonogiri sangat terbatas.

Persebaran Covid-19 di Wonogiri

Jumlah mereka jauh lebih sedikit dari pada jumlah perantau yang datang. “Kalau semua perantau yang datang ditangani secara medis semua dalam masa yang sama, apa bisa? Ketua RT masa yang memeriksa,” imbuh Bupati.

WHO: Semprotan Disinfektan ke Badan Sangat Bahaya!



Informasi yang dihimpun Solopos.com, ODP merupakan orang yang diketahui memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19, tetapi tak menunjukkan gejala sakit.

Sumber lain menyebut ODP adalah orang yang mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius, memiliki gangguan pernapasan bukan pneumonia.

Selain itu juga memiliki riwayat perjalanan ke negara atau daerah terpapar Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.

Hindari Corona, Raja Thailand Nginap di Hotel Jerman Bareng 20 Selir

Mengenai persebaran Covid-19 Wonogiri, hingga Minggu (29/3/2020) pukul 21.00 WIB, jumlah ODP ada 113 orang, semuanya menjalani karantina di rumah.

Jumlah PDP ada 15 orang dengan perincian empat orang diisolasi di RSUD Wonogiri, 11 orang sembuh dari gejala. Positif corona ada dua orang, dengan perincian satu orang meninggal dan satu orang diisolasi di RSUD.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya