SOLOPOS.COM - Puan Maharani disambut penari Kethek Ogleng dalam acara peresmian air bersih di Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Selasa (26/4/2022). (Solopos.com/Muhammad D. Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kedatangan Ketua DPR RI, Puan Maharani di Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri langsung disambut Tarian Kethek Ogleng. Para penari berpenampilan layaknya kera putih dalam epos Ramayana, Hanoman.

Kedatangan Puan Maharani bertujuan meresmikan program air bersih di desa tersebut. Salah seorang penari Kethek Ogleng, Haidar, mengatakan jumlah penari dalam penyambutan itu mencapai 70 orang. Semua penari masih tergolong usia pelajar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya kelas X SMK. Disuruh pemerintah [daerah Wonogiri] untuk melakukan penyambutan Puan Maharani,” kata Haidar saat ditemui Solopos.com selepas acara penyambutan, Selasa (26/4/2022).

Haidar mengatakan dia dan teman-temannya berlatih selama tiga hari untuk mendukung acara penyambutan Puan Maharani. Dia dan tim sudah standby di lokasi sejak, Senin (25/4/2022). Mereka sampai tidak puasa untuk mempersiapkan acara itu. Mereka bahkan rela tidak masuk sekolah.

Selain Tarian Kethek Ogleng, kesenian Tari Reog Ponorogo juga turut menyambut kedatangan anak Megawati tersebut. Beberapa reog dipasangi spanduk kecil bertuliskan Puan Maharani Presidenku 2024.

Baca Juga: Sebut Puan Maharani Calon Presiden, Warga Wonogiri Ketiban Rezeki

Salah satu penari Reog Ponorogo, Joko Purwanto, mengutarakan tidak tahu-menahu perihal spanduk tersebut. Menurutnya yang memasang spanduk pada reog kemungkinan besar adalah panitia. Dia hanya mengikuti perintah.

“Saya enggak tahu [siapa yang memasang spanduk], saya benar tidak tahu. Enggak berani berkomentar juga, takut salah. Yang jelas tidak ada dukungan secara resmi [kepada Puan Maharani] dari Kelompok Reog Ponorogo di Wonogiri” kata Joko.

Joko berharap kesenian tidak perlu diseret-seret ke panggung politik. Dia beranggapan jika kesenian dicampur dengan politik maka akan rusak. Harapan lain, pemerintah sebaiknya memperhatikan kesenian, seperti Reog Ponorogo tersebut.

Baca Juga: Senyuman Puan Warnai Pengesahan RUU TPKS Jadi Undang-Undang

“Kami [pelaku seni Reog] hanya ingin digagas dan diakui pemerintah. Sehingga potensi atau isu diklaim negara lain tidak akan ada. Itu yang penting,” tutur dia.

Pada kesempatan itu, Puan Maharani dijadwalkan meresmikan program air bersih di Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri. Menurutnya, sekarang sudah ada 506 rumah teraliri air bersih. Masyarakat Gendayakan tidak perlu lagi membeli air Rp150.000 per tangki.

“Saya turut bahagia. Saya minta air ini bisa dipakai dengan gratis. Pergunakan airnya dengan baik. Jangan boros,” ujar Puan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya