SOLOPOS.COM - Kasus Covid-19 yang kembali menigkat membuat Korsel menutup fasilitas pendidikan seperti sekolah dan universitas. Seoul, Korsel, August 25 Agustus 2020. (Reuters/Kim Hong Ji)

Solopos.com, SEOUL — Korea Selatan menghadapi persoalan baru setelah negara tersebut menetapkan status darurat menyusul banyaknya kasus harian Covid-19. Puluhaan ribu dokter melakukan mogok skala nasional memprotes rencana reformasi tenaga kerja medis pemerintah.

Duh, Persentase Kematian Covid-19 Indonesia di Atas Rata-rata Dunia

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi mogok yang diinisiasi Asosiasi Medis Korea Selatan (KMA) ini berlangsung selama tiga hari. Aksi ini diikuti 130.000 anggota, termasuk dokter magang dan dokter residen di rumah sakit umum dan praktisi di klinik.

Dikutip dari Aljazeera, Kamis (27/8/2020), para petugas medis menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran selama beberapa tahun. Mereka juga menentang pendirian sekolah kedokteran umum, mengizinkan asuransi pemerintah untuk menanggung lebih banyak pengobatan alternatif, dan memperluas cakupan telemedicine. Mereka ingin anggaran itu digunakan untuk meningkatkan gaji dan kondisi untuk mendorong lebih banyak orang bekerja di luar Seoul.

Belum Sepakat

Pemogokan yang dimulai pada Rabu itu memaksa lima rumah sakit umum besar Korea Selatan untuk membatasi jam kerja mereka dan menunda jadwal operasi.

Kasus Covid-19 Melonjak, Drama hingga Variety Show di Korea Selatan Dihentikan

Sejumlah klinik juga ditutup pada Rabu. Sekitar 33 persen praktisi menutup klinik mereka selama pemogokan pertama mereka awal bulan ini, menurut Kantor Berita Yonhap.

Awal pekan ini, para dokter mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk terus menangani pasien Covid-19, tetapi gagal berkompromi terkait masalah mereka yang lebih luas.

“Pemerintah sekarang tidak punya pilihan selain mengambil tindakan hukum yang diperlukan seperti perintah untuk membuka usaha praktik agar tidak membahayakan nyawa dan keselamatan warga,” jelas Menteri Kesehatan Park Neung Hoo dalam sebuah penjelasan. “Kami mendesak semua peserta pelatihan dan sesama dokter untuk segera kembali bekerja.”

Kim Jong Un Sesumbar Bisa Cegah Covid-19 Masuk Korea Utara

Mereka yang tidak mengikuti perintah pemerintah tanpa sebab dapat dicabut izinnya dan bahkan menghadapi hukuman penjara maksimal tiga tahun atau denda kurang dari 30 juta won (US$25.000).

Dia mengatakan KMA dan Asosiasi Penduduk Intern Korea (KIRA) telah menolak beberapa tawaran pemerintah.

Ingin Kembali

Dalam sebuah pernyataan, KMA mengatakan komunitas medis selalu terbuka untuk segala kemungkinan dalam pembicaraan dengan pemerintah, dan para dokter tidak ingin melakukan pemogokan. “Kami dengan tulus ingin kembali,” kata pernyataan itu.

Duar! Kasus Covid-19 di Klaten Meledak 27 Sehari, Terbanyak Wonosari

“Kami meminta Anda para warga untuk mendengarkan suara kami sehingga kami dapat bertemu pasien kami secepat mungkin.”

Pemerintah mengatakan tujuannya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran sebanyak 4.000 selama 10 tahun ke depan diperlukan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi virus corona.

Dokter mahasiswa, bagaimanapun, mengatakan rencana itu tidak perlu akan membanjiri pasar yang sudah kompetitif, dan bahwa dana tambahan akan lebih baik digunakan untuk meningkatkan gaji peserta pelatihan yang ada, yang akan mendorong mereka untuk pindah dari Seoul ke daerah pedesaan di mana lebih banyak profesional kesehatan dibutuhkan.

6 Pekerjaan Sampingan yang Berpenghasilan Hingga Rp 10 Juta, Apa Saja?

Pada Selasa, baik para dokter maupun pemerintah sepakat untuk memulai konsultasi tingkat kerja. Tetapi pembicaraan belum menghasilkan terobosan yang signifikan, mendorong para dokter untuk melanjutkan pemogokan skala penuh.

Korea Selatan telah melaporkan total 18.265 kasus virus corona, dan 312 kematian, termasuk dua kematian tambahan, dilaporkan pada Rabu, tetapi pihak berwenang khawatir negara itu berada di ambang wabah besar setelah berhari-hari peningkatan kasus tiga digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya