Di Taiwan Sekarang Ada Pusat Studi Indonesia

<p><strong>Solopos.com, TAIWAN &mdash;</strong> Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan Asia University, Taichung, <a href="http://old.solopos.com/2018/02/07/taiwan-beri-kemudahan-bagi-pelajar-indonesia-892260">Taiwan</a>, mendirikan pusat studi Indonesia yang diberi nama Center for Indonesia Studies di Asia University. Peresmian digelar Selasa (7/8/2018).</p><p>Peresmian dihadiri oleh pejabat Asia University dan <a href="http://old.solopos.com/2017/10/03/forum-dosen-fisip-unair-tolak-gelar-doctor-hc-muhaimin-iskandar-856597">Unair</a>. Director General Ministry of Education Taiwan Andy Cheu-An Bi mengapresiasi inisiasi Rektor Unair Moh. Nasih membuka Center for Indonesian Studies di Taiwan.</p><p>Ini merupakan pusat kajian pertama di Taiwan yang dikelola perguruan tinggi dari Indonesia. &ldquo;Ini menunjukkan kerja sama antarperguruan tinggi Indonesia dan Taiwan semakin kuat. Masing-masing [ingin] mempelajari budaya, bahasa, sejarah, dan geografi, ungkap Andy seperti dilansir laman resmi <em><a href="http://old.solopos.com/2017/09/15/pendidikan-tinggi-kemenristekdikti-targetkan-penambahan-14-000-doktor-baru-851270">Kemenristekdikti</a>,</em> Kamis (9/8/2018).</p><p>Andy juga mendukung dan menyambut baik insisasi Rektor Unair yang akan membentuk World University Assosiation for Community Development (WUACD). Dia berharap WUACD bisa bergabung dengan Universities Social Responsibility (USR) di Taiwan.</p><p>Deputy Representative Indonesian Economic and Trade Office to Taipei Siswandi dalam sambutannya mengatakan setiap tahun jumlah mahasiswa asal Indonesia semakin banyak di Taiwan. Unair berharap tidak hanya membuka Center for Indonesia Studies di Asia University, Taiwan, tapi juga di NTUST (National Taiwan University of Science and Technology) Taipei, yang merupakan perguruan tinggi dengan mahasiswa Indonesia terbanyak di Taiwan.</p><p>Selain peresmian Center for Indonesia Studies, ada acara lain yaitu training of trainer (ToT) atau pelatihan untuk pelatih kursus bahasa Indonesia oleh dosen Unair. Sasarannya calon pengajar bahasa Indonesia di Asia University, Taiwan. Selain itu, juga ada kuliah tamu oleh dosen Unair tentang kajian Indonesia yang bersifat multidisiplin. Tidak hanya bidang sosial humaniora, tapi juga health science dan life science. Kuliah tamu akan rutin diberikan dosen-dosen Unair sesuai bidang keahlian.</p><p>Terkait peresmian Center for Indonesia Studies, Direktur Eksekutif Airlangga Global Engagement (AGE) Unair Ni Nyoman Tri Puspaningsih berharap semakin banyak mahasiswa Taiwan yang tertarik untuk belajar tentang Indonesia, khususnya belajar bahasa Indonesia. &ldquo;Dengan diresmikannya Center for Indonesia Studies ini mudah-mudahan mereka [mahasiswa Taiwan] juga akan tertarik untuk belajar di Indonesia, khususnya di Unair, melalui skema <em>double degree, mobility program student,</em> dan <em>staff exchange</em>, baik akademik maupun nonakademik atau disebut juga<em> faculty exchange</em>,&rdquo; terang Nyoman.</p><p>Kerja sama diharapkan bisa meningkatkan capaian international fakultas, <em>inbound student,</em> dan join riset bagi Unair. Setelah peresmian pusat studi, akan ada pertemuan pembentukan afiliasi pegiat dan pengajar bahasa Indonesia cabang Taiwan. Nantinya buku-buku karya dosen Unair dipamerkan di sana.</p><p>Sebelumnya, pada September 2017 lalu, pusat studi Taiwan yakni Taiwan Education Center (TEC) didirikan di Unair. Berbagai program pendidikan dan budaya diberikan. Misalnya, workshop dan training bahasa Mandarin yang diikuti guru bahasa Mandarin di Jawa Timur.</p>

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun