SOLOPOS.COM - Direktur Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo, Wiryanta (kedua kanan) menyerahkan wayang kulit kepada dalang Ki Warseno Slenk di Lapangan Desa Cangkol, Mojolaban, Sukoharjo, Jumat (3/6/2022). (Solopos-Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyosialisasikan penanggulangan kemiskinan dan pencegahan penularan penyakit mulut dan kaki atau PMK lewat pergelaran wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit dinilai lebih efektif menyampaikan pesan-pesan program pemerintah kepada masyarakat.

Pertunjukan wayang kulit untuk menyosialisasikan pencegahan PMK digelar di Lapangan Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo Jumat (3/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan itu dihadiri Direktur Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Wiryanta, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, Suyamto, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno dan unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) Mojolaban.

Ekspedisi Mudik 2024

Wiryanta mengatakan ada dua substansi program pemerintah yang disosialisasikan kepada masyarakat melalui pentas wayang kulit yakni penanggulangan kemiskinan dan pencegahan PMK pada hewan ternak.

“Banyak program pemerintah yang bertujuan menekan angka kemiskinan di Tanah Air. Beragam bantuan sosial [bansos] digulirkan selama masa pandemi Covid-19. Terutama menyasar masyarakat yang terampak pandemi Covid-19,” kata dia, Jumat malam.

Baca juga: 80 Hewan Ternak di Sukoharjo Kena PMK, 13 di Antaranya Sudah Sembuh

Program-program penanggulangan kemiskinan itu harus disokong pemerintah daerah hingga pemerintah desa. Pemerintah desa bisa berkontribusi dalam penanganan kemiskinan melalui program kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal itu berimplikasi pada peningkatan perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, saat ini, muncul wabah PMK yang menyerang hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing menjelang Iduladha. “Upaya pencegahan penularan virus harus dilakukan secara dini. Kami berharap para peternak lebih proaktif dalam pencegahan virus PMK agar penularannya tak meluas,” ujar dia.

Lebih jauh, Wiryanta menambahkan wayang kulit merupakan kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Jawa. Karena itu, kesenian wayang kulit dinilai efektif menyampaikan pesan-pesan program pemerintah kepada masyarakat. “Sekaligus, kami ingin nguri-uri budaya Jawa dengan menggelar pertunjukan wayang kulit,” papar dia.

Baca juga: Cegah Penularan PMK, Sukoharjo Perketat Distribusi Hewan Ternak

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryanto, menyatakan pemerintah menyiapkan strategi khusus guna mencegah penularan virus PMK pada hewan ternak. Salah satunya dengan membentuk tim reaksi cepat yang bertugas merespons apabila ada laporan hewan ternak yang mengalami gejala PMK.

Selain itu, upaya edukasi dan informasi digencarkan menjelang Iduladha pada Juli mendatang. “Tim reaksi cepat dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat mengobati hewan ternak yang terpapar virus PMK. Jadi polanya hampir serupa dengan penanganan Covid-19,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya