SOLOPOS.COM - Kabid Keswan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno, memeriksa sapi di Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Senin (16/5/2022). (Istimewa/Rina Wijaya)

Solopos.com, SRAGEN — Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak meledak di Kabupaten Sragen. Dari 20 kecamatan di Sragen, tinggal lima kecamatan saja yang sejauh ini masih aman dari kasus PMK.

Tidak ada jaminan lima kecamatan itu akan tetap steril dari PMK hingga pekan depan. Namun Pemkab Sragen berupaya untuk menahan laju persebaran PMK di Bumi Sukowati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen sudah menutup semua pasar hewan sejak beberapa hari lalu. Namun kenyataannya hal itu saja tak cukup untuk menahan penyebaran PMK. Hingga Kamis (2/6/2022) malam, sedikitnya 174 sapi di Sragen terserang virus PMK. Ini artinya naik 79 kasus dalam sehari.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus tersebut tersebar di hampir semua kecamatan kecuali lima saja. Lima kecamatan yang masih aman dari PMK adalah Sragen Kota, Gondang, Sambirejo, Gesi, dan Tangen.

Sementara 15 kecamatan yang sudah jadi zona merah PMK adalah Miri, Sumberlawang, Mondokan, Gemolong, Kalijambe, Plupuh, Sidoharjo, Masaran, Kedawung, Karangmalang, Jenar, Sambungmacan, Jenar, Ngrampal, dan Sukodono.

Baca Juga: PMK di Sragen Tembus 174 Kasus, 15 Kecamatan Jadi Zona Merah

Dari 15 kecamatan zona merah itu, kasus terbanyak ada di Sidoharjo. Sebelumnya kasus PMK di Sidoharjo baru 11 ekor, meningkat menjadi 23 kasus pada Kamis.

Semula sebaran kasus PMK hanya di 11 kecamatan, tetapi dalam sehari menyebar ke empat kecamatan, yakni Sambungmacan, Sukodono, Mondokan, dan Masaran.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Rina Wijaya, menerangkan 174 kasus PMK tersebut terdiri atas 136 kasus aktif, 79 kasus baru, 19 ekor diselembelih, lima ekor mati dan dikubur, serta 14 ekor sembuh. Rina menyampaikan para peternak tidak perlu resah karena PMK itu bisa disembuhkan.

Baca Juga: 95 Sapi di Sragen Terjangkit PMK Lur, TNI-Polri Turun Tangan

“Kami terus melakukan penelusuran kasus PMK dan melakukan supervisi secara lebih efektif untuk menekan angka kasus PMK. Sapi-sapi yang positif diisolasi untuk diobati dan diberi makan yang cukup. Selain itu kandang ternak juga dijaga kebersihannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya