SOLOPOS.COM - Kepala Disdikbud Sragen Suwardi (tengah) membawa penghargaan yang diterima dari Mendikbud Ristek di Jogja, Senin (29/5/2023) malam. (Istimewa/Pemkab Sragen)

Solopos.com, SRAGEN —Pemkab Sragen menerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Kategori Pemerintah Daerah Subkategori Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Sragen menjadi satu-satunya daerah di Soloraya yang mendapat penghargaan tersebut, Senin (29/5/2023) lalu di Yogyakarta.

Penghargaan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Pasalnya, se-Indonesia hanya tiga kabupaten yang mendapatkannya yakni Sragen, Kabupaten Semarang, dan satu kabupaten lain di Kalimantan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Transformasi yang dimaksud lebih pada penataan SDM. Jadi penempatan kepala sekolah itu berdasarkan kepangkatan dan profesional, bukan karena suka atau tidak suka,“ jelas Yuni, sapaan Bupati, saat ditemui Solopos.com, Rabu (31/5/2023)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, mewakili Bupati menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Mendikbudristek di Jogja. Menjelang masa pensiun yang selesai per 31 Mei 2023 ini, Suwardi secara tidak sengaja berhasil memberikan kenang-kenangan prestasi yang membanggakan bagi Sragen.

“Penghargaan ini relevan dengan visi dan misi Sragen, yakni peningkatan SDM yang unggul. Penghargaan itu diberikan berkaitan dengan merdeka belajar. Ini penghargaan pertama kali di Sragen dan penilaiannya pun dilakukan diam-diam. Penghargaan ini datang sendiri karena penilaiannya tidak tahu,“ jelasnya.

Di Sragen banyak sekolah penggerak, guru penggerak, dan kepala sekolah penggerak. Suwardi melihat terjadi transformasi pendidikan dari pembelajaran secara manual menjadi digital. Dengan inovasi yang dimiliki, Suwardi berharap SDM guru di Sragen bisa meningkat sehingga bisa menghasilkan generasi emas.

Transformasi itu juga terlihat dari perubahan dalam peningkatan SDM. Jumlah guru penggerak di Sragen menjadi yang terbanyak di Jateng.

“Guru penggerak SD diangkat menjadi kepala sekolah semua. Untuk guru penggerak di SMP juga akan masuk ke kepala sekolah. Mereka itu disiapkan untuk uji kompetensi menjadi pengawas. Indikator lainnya ada anak-anak yang menyiapkan profil pelajar Pancasila sehingga ada panen karya siswa. Nanti 15 besar inovasi pendidikan itu akan ditampilkan di Sragen Award 2023,“ ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya