SOLOPOS.COM - Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat, Solo, Jateng, Devin Agastya Indy Gunawan (kanan) menggunakan Smart Face Shield, Sabtu (27/2/2021). Pelindung wajah sekaligus memantau suhu tubuh penggunanya. (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pemeriksaan suhu tubuh bagi seseorang tatkala memasuki area tertentu biasanya dilakukan petugas menggunakan thermogun. Cara lain, pemeriksaan dilakukan secara otomatis dengan thermal scanner camera atau alat pengukur suhu tubuh. Namun, di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Solo, Jateng suhu tubuh terukur terus.

SMP Muhammadiyah PK Kottabarat tak perlu memanfaatkan thermogun dan thermal scanner camera sehingga suhu tubuh terdeteksi di layar displai dengan indikator warna. Siswa mengandalkan pengukur temperatur yang terpasang pada face shield atau pelindung wajah sehingga memudahkan penggunaannya. Cukup memakai pelindung wajah seperti biasa dan alat ini akan bekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melalui alat yang dinamai smart face shield itu, suhu tubuh penggunanya akan tampak pada displai yang terdapat pada bagian depan pelindung wajah tersebut. Setidaknya ada dua keuntungan menggunakan face shield pintar ini.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

Pertama adalah menambah keamanan diri dari paparan Covid-19 karena penggunanya memakai pelindung wajah, selain masker yang memang dianjurkan bagi setiap orang saat ini. Kedua adalah suhu tubuh terpantau terus menerus. Hal ini berbeda dengan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun yang biasanya dilakukan hanya sekali pada saat akan memasuki suatu area.

Pembuat Smart Face Shield, Devin Agastya Indy Gunawan mengatakan alat itu terdiri atas komponen sensor suhu, layar, dan mikrokontroler. “Smart Face Shield menggunakan sensor temperatur yang datanya akan masuk ke micro controller lalu diproses [angka pada displai] sehingga suhunya bisa terbaca. Proses pembuatan sedikit sulit sehingga memerlukan waktu sekitar satu sampai dua bulan,” ujar siswa Kelas IX ini dalam acara virtual Deklarasi Sekolah Ramah Anak di SMP Muhammadiyah PK Solo, Sabtu (27/2/2021).

Bisa Saling Mengawasi

Alat ini juga memudahkan para penggunanya untuk saling mengawasi dan mengingatkan jika suhu tubuh melampaui batas normal. Dalam acara yang disiarkan pada kanal Youtube sekolah setempat itu, siswa peserta ekstrakurikuler robotik ini berharap karya inovatif mereka bisa dipakai oleh masyarakat umum terutama teman-teman dan dan guru di sekolah mereka saat pembelajaran tatap muka (PTM) mendatang.

Sementara itu, guru pembimbing Devin, Zulfahmi mengatakan peranti ini disusun dengan biaya murah, sekitar Rp200.000 (belum termasuk face shield). Selain itu, peranti ini bisa dipindahkan dengan mudah dari face shield satu ke yang lain.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

“Alat-alatnya hanya dijepit sehingga bisa dipindah-pindah dengan mudah. Alat ini masih akan dikembangkan dengan fitur lain seperti alarm batas suhu dan alarm jarak normal antarpenggunanya,” ujar Fahmi.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat, Muhdiyatmoko mengapresiasi karya Devin tersebut, serta karya lain yang ditampilkan pada acara deklarasi itu.

“Atas nama lembaga, kami mengapresiasi atas karya-karya terbaik siswa seperti karya puisi, dongeng bahasa Jawa, solo vokal, dan karya inovatif Smart Face Shield. Makna sekolah ramah anak adalah bagaimana sekolah bisa memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak terkait dengan pendidikan di sekolah,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya