SOLOPOS.COM - Puluhan siswa SD dan SMP Muhammadiyah Program khusus melakukan praktik tata cara tawaf dalam manasik haji di Asrama Haji Donohudan, Boyolali,akhir pekan kemarin. (Nenden Sekar Arum N/JIBI/SOLOPOS)

Puluhan siswa SD dan SMP Muhammadiyah Program khusus melakukan praktik tata cara tawaf dalam manasik haji di Asrama Haji Donohudan, Boyolali,akhir pekan kemarin. (Nenden Sekar Arum N/JIBI/SOLOPOS)

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Panasnya terik mentari tak mengurangi semangat puluhan siswa SD dan SMP Muhammadiyah program khusus, Kotabarat, Solo, untuk mengikuti praktik pelajaran agama Islam akhir pekan kemarin.

Mereka melakukan praktik tata cara ibadah haji atau manasik haji. Saat itu para siswa mengenakan pakaian ihram dari dua lembar kain berwarna putih, sedangkan para siswi memakai pakaian serba putih, mereka berkumpul di Asrama Haji Donohudan, Boyolali sekitar pukul 08.30 WIB.

Sebelum mulai melakukan praktik tawaf, para peserta manasik haji berjajar rapi di dekat miniatur kakbah. Mereka diberikan penjelasan mengenai bagaimana cara tawaf yang harus mengelilingi kakbah selama tujuh kali. Setelah penjelasan berakhir, para peserta mulai mendekati miniatur kakbah, setelah berbaris berbanjar, mereka mulai berjalan sampai mengucapkan doa-doa.

Saking semangatnya, ada beberapa siswa yang tampak berlarian sambil memegangi kain ihram agar tidak terlepas dari badannya. Para guru pembina pun tak bosan mengingatkan mereka agar mengikuti manasik haji dengan tertib.

Salah satu siswa SD Muhammadiyah plus kelas VI, Bagus Wijianto Nugroho tampak sumringah setelah melewati dua putaran tawaf. Meski peluh terlihat menetes di keningnya, tapi senyuman di bibirnya tak pudar. Walaupun dirasa ribet karena harus mengenakan dua potong kain tak bertali, dirinya mengaku senang bisa belajar manasik haji, apalagi saat itu adalah kali pertama ia mengikutinya.

“Sebenarnya panas banget sampai keringetan, tapi ditahan saja,” paparnya sambil sedikit terengah ketika ditemui Solopos.com.

Pengalaman sedikit berbeda dialami, Muhammad Ravi Archiko. Siswa kelas IX yang telah melaksanakan umroh pada Februari tahun ini mengaku teringat kembali pada prosesi yang pernah ia lakukan di makkah dulu. Sehingga membuat dia ingin kembali ke Tanah Suci umat Islam.

“Setelah umroh juga belum hapal semua doa dan tata caranya, tapi semua yang dipelajari hampir sama, bedanya di sini kakbahnya kecil,” jelasnya sambil tertawa kecil karena digoda temannya yang lain.

Guru Agama Islam kelas VI dan IX, Nur Salam, menjelaskan kegiatan yang diikuti 73 siswa itu merupakan praktik dari materi pelajaran umroh dan haji.“Dengan outingclass seperti ini biasanya siswa lebih paham dibandingkan hanya teori di kelas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya