SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Karanganyar (Espos)-
-Petani duku di Dukuh/Desa Plosorejo Kecamatan Matesih, mendesak peremajaan bibit tanaman buah itu di wilayah setempat. Hal itu menyusul banyaknya pohon yang mati akibat berusia sangat tua dan terserang hama penyakit.

Informasi yang dihimpun Espos di menyebutkan, saat ini banyak pohon duku di lingkungan Plosorejo serta di dukuh/desa lain di sekitarnya yang telah berusia ratusan tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski sebagian tetap produktif dan menghasilkan buah berlimpah ketika berlangsungnya musim duku, tidak sedikit pula di antaranya yang terserang hama penyakit hingga mengakibatkan kematian pohon, sehingga sangat merugikan petani pemilik.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya punya dua buah pohon yang dulu cukup subur dan buahnya banyak. Namun sekarang kedua-duanya hampir mati karena terserang penyakit dan kami tidak tahu cara menanganinya,” ungkap salah seorang petani di RT 02/RW II, Pardi Widodo, ditemui di pekarangannya, Selasa (8/12).

Dia mengemukakan, setelah terserang penyakit, daun dua pohon duku tersebut berguguran dan ranting serta dahan dan batangnya menjadi kering.

Petani lain, Atmo Padi, 55, menyatakan sebagian besar pohon duku di Plosorejo dan sekitarnya memang telah berusia tua. Jika tidak dilakukan peremajaan, ujarnya, dikhawatirkan tanaman itu lama-kelamaan akan punah.

Terlebih dengan adanya serangan hama dan penyakit yang sejauh ini telah mengakibatkan matinya sejumlah pohon. Terkait upaya perbaruan bibit secara mandiri oleh petani, dia mengatakan hasilnya tidak cukup optimal.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya