Semarang
Selasa, 31 Desember 2019 - 14:50 WIB

Di Semarang, Menteri PUPR Ungkap 3 Proyek Tutup Tahun

Aprianus Doni Tolok  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan lintas bawah Bandara Internasional Yogyakarta. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang tengah mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan proyek di Kota Semarang mengungkapkan rampungya sejumlah proyek infrastruktur dalam pekan terakhir tahun 2019 ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melansir setidaknya konstruksi tiga proyek telah selesai dan siap beroperasi, yakni Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat, pengendali banjir rob untuk Kota Semarang, Jawa Tengah, dan jalan lintas bawah Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement

Menteri PUPR mengatakan bahwa Bendung Gerak Kanal Banjir Barat berfungsi sebagai penahan intrusi air laut, menjaga debit air, dan penggelontoran sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

"Bendung ini akan menahan intrusi air laut sekaligus sebagai penampungan air [long storage] sehingga menambah pasokan air baku Kota Semarang. Selain itu juga akan menjadi kawasan wisata baru Kota Semarang," ujarnya melalui siaran pers, Senin (30/12/3019).

Pada musim penghujan, bendung akan menahan aliran air sungai sebelum masuk kanal. Pada saat elevasi air mencapai 2,5 m, kemudian akan dialirkan ke laut. Sementara itu, saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,50 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air dengan kapasitas 700.000 meter kubik.

Advertisement

Pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Barat Semarang dikerjakan sejak November 2017 oleh kontraktor PT Adhi Karya Tbk. dan PT Minarta kerja sama operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp147,24 miliar.

Kemudian untuk mengatasi banjir rob yang kerap melanda kawasan utara Kota Semarang, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang telah membangun tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 km dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.

Di sektor jalan raya, konstruksi jalan lintas bawah Yogyakarta International Airport juga telah rampung dan sudah beroperasi sejak 20 Desember 2019 guna mendukung kelancaran lalu lintas pada masa Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Advertisement

Pembangunan jalan lintas bawah ini bertujuan agar akses jalan nasional pantai selatan (pansela) Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan Bandara Kulonprogo memotong jalan pansela yang lama.

Jalan lintas bawah Yogyakarta International Airport yang dibangun sejak November 2018 dengan biaya Rp293 miliar merupakan jalan lintas bawah terpanjang di Indonesia dengan bentang 1,30 kilometer.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif