SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR&nbsp;</strong>– Pemerintah Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, mengalokasikan dana Rp150 juta dari dana desa untuk membangun badan usaha milik desa bidang perdagangan.</p><p>Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sroyo itu bernama Manunggal Sejahtera. Sektor usahanya adalah minimarket. Pemerintah Desa Sroyo meresmikan minimarket S*Mart atau Sroyo Mart di jalan Solo-Sragen pada Selasa (15/5/2018).</p><p>Pengelolaan minimarket diserahkan kepada pengurus BUM Desa Sroyo Manunggal Sejahtera. Hal itu sejalan dengan program pemerintah pusat mendorong pembentukan BUM desa pada 2018.</p><p>Kepala Desa Sroyo, Yulianto, menjelaskan alasan pemerintah desa membuat BUM desa bidang perdagangan adalah potensi yang berkembang pesat di wilayah Kecamatan Jaten adalah wirausaha.</p><p>"Enggak mungkin jualan air seperti di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten. Ini upaya meningkatkan pendapatan desa. Banyak potensi yang bisa digarap di Jaten. Kami menangkap peluang itu," kata Yulianto saat memberikan sambutan pada pembukaan minimarket itu, Selasa.</p><p>S*Mart melayani pembelian eceran maupun semigrosir untuk pedagang kecil. Selain barang kebutuhan pokok, S*Mart juga menyediakan gerai untuk penjualan produk usaha kecil dan menengah (<a href="http://semarang.solopos.com/read/20180424/515/912330/ukm-culinary-festival-semarang-jadi-agenda-tahunan">UKM) bikinan warga</a> sekitar.</p><p>Pengelola BUM desa tersebut juga berupaya merebut hati warga dengan memberikan kemudahan saat menyelenggarakan hajatan. Warga bisa mengambil barang lebih dulu dan dibayar maksimal sepekan setelah hajatan.</p><p>&rdquo;Ini [S*Mart] milik masyarakat. Kalau satu orang warga desa mengeluarkan Rp700.000 per bulan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, bayangkan bila warga delapan desa di Jaten berbelanja kebutuhan di S*Mart tiap bulan," tutur dia.</p><p>Ketua BUM Desa Sroyo Manunggal Sejahtera, Aang Setya Nugroho, mengajak warga Desa Sroyo dan sekitarnya berbelanja di S*Mart. Manajemen S*Mart mengadopsi sistem minimarket modern yang tidak memasang harga barang dan menggunakan barcode.</p><p>"Kalau warga Desa Sroyo berbelanja di sini, pendapatan masuk ke desa dan digunakan untuk membangun desa. Dari kita untuk kita," ujar Aang saat memberikan sambutan.</p><p>Camat Jaten, Aji Pratomo Heru Kristianto, mengingatkan pengelola BUM desa harus menjalankan usaha secara profesional.</p><p>"Kalau bisa, S*Mart melayani kebutuhan warga secara online, pembeli memesan dari rumah secara online, barang diantar ke rumah pembeli. Ini supaya tidak kalah dengan pusat perbelanjaan modern lainnya," kata Aji Pratomo.</p><p>&nbsp;Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Karanganyar, Adolfus Joce Bau, mengapresiasi inovasi Pemerintah Desa Sroyo.</p><p>Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan membantu BUM desa mengakses produsen barang kebutuhan di Karanganyar, misalnya <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180412/494/910030/sedekah-5-kepala-kerbau-tandai-giling-tebu-pg-tasikmadu-karanganyar">Pabrik Gula Tasikmadu</a>.&nbsp;</p>

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya