SOLOPOS.COM - Antrean kendaraan pengangkut sampah saat memasuki kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Solo, Selasa (10/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Volume sampah harian saat Lebaran 2022 di Kota Solo justru menurun jika dibanding rata-rata volume sampah harian saat Ramadan 2022. Hal ini di luar kebiasaan karena umumnya produksi sampah meningkat saat momen Lebaran.

Kasi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Arthaty Mulatsih, mengungkapkan hal tersebut saat dihubungi Solopos.com, pekan lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengatakan pada empat hari pertama Lebaran, yakni Senin (2/5/2022) hingga Kamis (5/5/2022), rata-rata volume sampah harian yang masuk ke TPA Putri Cempo 276,5 ton per hari. Hal itu berdasar laporan petugas penimbangan sampah di TPA Putri Cempo ke DLH Solo tiap harinya.

“Rata-rata volume sampah selama libur Lebaran atau empat hari pertama [Lebaran] 276,5 ton per hari,” tulis Arthaty melalui pesan Whatsapp kepada Solopos.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Rata-rata volume sampah saat Lebaran tersebut lebih sedikit dibanding rata-rata volume sampah saat Ramadan 2022. Arthaty mengatakan sebanyak 333 ton sampah masuk ke TPA Putri Cempo per harinya selama Ramadan.

Baca Juga: Volume Sampah Solo Saat Bulan Puasa Lebih Tinggi Ketimbang Hari Biasa

Peningkatan rata-rata volume sampah di Kota Solo justru terjadi saat Ramadan. DLH mencatat setidaknya ada peningkatan volume sampah sebesar 11 persen dibanding rata-rata volume sampah harian saat hari-hari biasa, yakni sekitar 300 ton per hari.

Menurunnya rata-rata volume sampah saat Lebaran, menurut Arthaty, dikarenakan sampah dari warung-warung makan makin sedikit. Banyak warung makan tutup saat Lebaran sehingga masyarakat lebih banyak memproduksi makanan di rumah masing-masing.

Selain itu, imbuh Arthaty, Ramadan yang banyak dimanfaatkan orang untuk beribadah bisa jadi membuat orang memilih masak sendiri di rumah.

Baca Juga: Volume Sampah Diprediksi Naik Selama Lebaran, Ini Antisipasi DLH Solo

“Ya [menurun]. Kemungkinan karena pada saat lebaran, banyak warung yang tutup. Kebanyakan makan di rumah. Orang sudah banyak yang tidak mau repot memasak, apalagi pas Ramadan. Mungkin banyak yang berpikir waktunya untuk memperbanyak ibadah. Kalau Lebaran, mau tidak mau harus masak karena warung banyak yang tutup,” imbuhnya.

Naiknya rata-rata volume sampah saat Ramadan juga disebabkan banyaknya produksi sampah pada pusat-pusat penjualan takjil yang banyak menggunakan plastik dan bahan-bahan pembungkus makanan. “Karena banyak yang beli jajanan, banyak yang jualan takjil,” jelasnya.

Sebelumnya, DLH Solo sempat memprediksi volume sampah akan naik selama Lebaran dan sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya dengan menyiagakan petugas piket kebersihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya