SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Rumah Tak Layak Huni (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto Ilustrasi Rumah Tak Layak Huni
JIBI/Harian Jogja/Antara

KULONPROGO—Masih banyak ditemukan rumah tidak layak huni meski program bedah rumah tak layak huni (RTLH) terus digelar. Wakil Ketua DPRD Kulonprogo Sholeh Wibowo menyebutkan saat ini masih ada ratusan RTLH yang tersebar di Kulonprogo, terutama pedesaan pedesaan yang jauh dari pusat kota.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Mereka belum mendapatkan bantuan baik dari APBD, pemerintah provinsi maupun dari Kementerian Perumahan Rakyat,” jelas Sholeh Wibowo saat menyalurkan bantuan tali asih bersama komunitas Generasi Muda Kulonprogo kepada keluarga miskin di Dusun Paingan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Jumat (12/4).

Ekspedisi Mudik 2024

Penerima bantuan, Ngadiyem, 40, yang menerima bantuan berupa bahan makanan dan uang tali asih itu, mengaku telah ditinggal suaminya sejak lama dan kini sendiri menghidupi tiga anak.

Setiap harinya ia memecah batu. Untuk satu keranjang batu, ia mendapatkan upah Rp1.500, dan dalam sehari, rata-rata ia mendapatkan lima keranjang. “Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan dan sekolah anak saja tidak cukup,” katanya.

Menurut Kepala Desa Sendangsari, R Sumbogo, tahun ini di wilayahnya ada sembilan RTLH calon penerima bantuan program bedah rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya