SOLOPOS.COM - Gadis indigo Tasha Siahaan mendapat penglihatan kejadian masa lalu di gedung tua bekas kantor, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Youtube—Billy Christian)

Solopos.com, SEMARANG — Di gedung tua bekas sebuah kanto di Semarang membuat gadis indigo, Tasha Siahaan, merasa kembali ke masa lalu. Pasalnya, ia kembali melihat kebengisan tentara Jepang saat menyerang bangunan pada zaman kolonial Belanda.

Gadis indigo itu mengaku flashback tatkala diajak tampil bersama dalam vlog seorang youtuber khas horor bernama Billy Christian.  Billy dalam vlog itu mengajak juga satu gadis indigo yang terkenal, yakni Frislly Herlind.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka bertiga akan menelusuri sebuah gedung yang dipercaya pernah menjadi kantor dan pabrik kayu pada zaman kolonial Belanda. Gedung itu oleh warga setempat terkenal sebagai gedung tua yang angker.

Charoen Pokphand Borong 1 Juta Ayam Peternak, Harga Anjlok Penyebabnya...

Di gedung dengan dua lantai tersebut, Billy dan tim melakukan penelusuran di lantai kedua. Keseruan mereka terekam dalam vlog Billy bertajuk Gedung Tua Belanda Banyak "Mereka" IndigoTalk Travel Semarang.

Sesampainya di lantai kedua, mereka menuju ke sebuah ruangan bertuliskan “direktur keuangan” di bagian pintu. Saat masuk, Frislly langsung menunjuk sebuah kursi dengan meja yang penuh berkas.

"Eh dia langsung duduk di sana dong," ucapnya kepada Billy. Sosok yang ditunjuk Frislly adalah penghuni yang merasuki dirinya saat dalam perjalanan menuju ke ruangan tersebut.

Pengamat Ekonomi: Layanan Gojek Terbukti Dapat Diandalkan Saat Pandemi

Memang, sebelumnya Frislly sempat dirasuki salah satu sosok Belanda. Tingkahnya anggun dan sesekali memainkan roknya. Namun, siapa sangka jika sosok tersebut hanya berpura-pura. Wujud aslinya adalah kuntilanak yang tidak mempunyai lidah.

Tertawa Melengking

Saat merasuki tubuh Frislly, sosok tersebut selalu menunjuk sebuah ruangan sambil tertawa melengking dan nyaring. Setelah Frislly sadar, mereka langsung memutuskan untuk menuju ruangan yang ditunjuk sosok kuntilanak itu.

Taman Srigunting Oase Kesejukan Kota Lama Semarang

Benar saja, saat masuk, Frislly dan Tasha langsung melihat sosok tersebut duduk di sebuah kursi. Tasha juga menambahkan jika saat menelusuri gedung pada siang hari, posisi kursi sudah pindah.

Padahal, warga setempat tidak ada yang berani masuk ke bangunan bekas kantor itu. "Itu kursi tadi siang enggak kayak gini," jelas Tasha yang langsung dibenarkan Randi, salah satu kru Billy yang saat itu ikut bersama Tasha.

Mereka berdua mengaku tidak pernah mengubah barang-barang di sana.

Mengulas Sejarah Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang

Memang, di bangunan yang juga dipercaya pernah menjadi pabrik kayu itu penuh dengan perabotan saat kantor masih beroperasi. Meja, kursi, komputer, dan lemari dibiarkan mangkrak begitu saja.

Banyak juga berkas yang tercecer, entah itu penting atau tidak. "Aku enggak tahu dia kenapa sama Kak Billy, tapi dia kayak suka sama Kakak," jelas Frislly saat melihat sosok tersebut selalu memperhatikan Billy.

Sayang sekali, karena sosok tersebut tidak memiliki lidah, ia tidak bisa berkomunikasi dengan Tasha maupun Frislly. Tasha bilang kuntilanak tersebut menjadi salah satu korban kekejaman Jepang saat menyerang gedung itu.

Duh, 60 Tenaga Kesehatan di Jateng Positif Covid-19

Billy dan kru langsung ketakutan karena suasana tiba-tiba menjadi tidak kondusif. "Tenang, ayo tenang, kita jangan kayak takut," pinta Billy kepada kru, seperti yang terpantau Semarangpos.com, Minggu (26/4/2020).

Kru Takut dan Pusing

Mereka pun keluar karena para kru merasa takut dan pusing. Saat akan pergi dari ruangan, Tasha tiba-tiba mendapat sebuah penglihatan tentang kejadian masa lalu saat tentara Jepang menyerang kantor.

Begini Disbudpar Semarang Obati Rindu Dugderan

Saat Jepang menyerang, para pekerja Belanda dan beberapa pribumi sedang bekerja. Mereka tidak mengira akan ada kejadian penyerangan seperti itu. Saat mendengar Jepang datang, mereka semua panik dan berusaha menyelamatkan diri.



“Ini yang aku lihat, mereka lari dari pintu itu terus sembunyi di sebuah ruangan. Mereka menutup pintu dengan perabotan yang ada agar Jepang tidak bsa masuk,” cerita Tasha dengan mata terpejam.

Namun para Jepang tidak menyerah. Mereka tetap berusaha masuk dan mendobrak pintu itu. “Si Jepang masuk, terus mendobrak pintu. Orang yang bersembunyi di sana langsung dibunuh entah itu ditebas atau ditembak pokoknya brutal, terus ditinggal gitu aja,” tambahnya.

3 Wilayah Ini Masuk Zona Merah Covid-19 Jateng

Kejadian itu menurut Frislly dan Tasha terjadi saat bangunan tersebut belum menjadi sebuah kantor. Itu berarti saat gedung menjadi sebuah pabrik kayu.

Saat itulah, menurut Frislly dan Tasha pasukan Jepang menyerang gedung yang digunakan Belanda itu. Pada saat itu pula pasukan Jepang membantai Belanda di gedung itu.

Sayang sekali, ruangan yang berisi mayat bekas kekejaman Jepang di gedung tua Semarang itu tidak bisa dibuka kedua gadis indigo tersebut maupun Billy Christian dan kru. Pintunya sudah menyatu dengan kusen seperti sudah lama tidak digunakan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya