SOLOPOS.COM - dapur

(Solopos.com) – Di antara dandang-dandang berukuran besar, Ipung, salah satu juru masak di dapur Asrama Haji Donohudan itu terlihat sangat sibuk. Ia membuka dan menengok isi dandang dan memastikan apakah nasi yang sedang ditanak itu sudah masak atau belum.

SIAPKAN MAKANAN -- Para juru masak di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, tengah menyiapkan makanan bagi para jemaah calon haji. (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Ipung adalah salah satu warga Ngemplak Boyolali yang ikut disibukkan dengan datangnya musim haji. Sementara, ada 45 juru masak lain serta 90 orang pengawas dapur dan pramusaji yang semuanya juga sedang terlihat sibuk. Ipung dan yang awak lainnya, mendapat kesempatan membantu awak katering di Asrama Haji Donohudan untuk menyajikan menu makanan bagi setiap jemaah calon haji (Calhaj) yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Embarkasi Solo.

Diketahui, setiap hari selama musim haji sekitar 1.000 hingga 1.500 orang memadati Asrama Haji Donohudan. Ada yang pergi untuk diberangkatkan ke Tanah Suci, menyusul lagi rombongan haji selanjutnya yang juga siap diberangkatkan. Butuh waktu kurang lebih satu hari bagi jemaah Calhaj untuk tinggal di Asrama Haji Donohudan sebelum akhirnya diberangkatkan ke Tanah Suci.

Tentunya, jemaah Calhaj yang sudah masuk kawasan steril ini juga harus mendapat suguhan menu dan masakan yang terstandar. Apalagi, jemaah Calhaj ini dilarang makan di luar. Lantas, bagaimana Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) ini menyajikan menu makanan bagi para Calhaj?

Koordinator Dapur Asrama Haji Donohudan, Miswan, saat ditemui Espos belum lama ini menyampaikan tim katering ini menyiapkan tiga spesifikasi menu yang siap disajikan bergilir, hari pertama, kedua dan ketiga, serta pagi, siang, sore. Pergantian sistem penyajian makanan kepada Calhaj di Asrama Haji Donohudan dari yang sebelumnya siap saji menjadi sistem prasmanan ini membuat tim katering juga mengatur menu agar kebutuhan gizi Calhaj terpenuhi secara seimbang. Serta, menyajikan menu yang lebih variatif. Menu utama adalah sayuran, ditambah menu lauk yakni daging, telur dan ikan laut.

Miswan mengatakan, tim katering harus memasak rata-rata 1 ton beras, 2,5 kuintal daging, 120 kilogram telur per harinya. Kebutuhan itu cukup untuk makan seluruh Calhaj tinggal di asrama serta panitia dan mitra PPIH, dalam waktu satu hari. Lantas bagaimana standarnya? Miswan mengatakan, bahwa standar masakan terutama terkait ukuran volume masing-masing bahan baku menu, sudah sesuai dengan ketentuan Departemen Agama. “Bahkan, kami menyediakan menu khusus bagi Calhaj yang mengalami penyakit diabetes maupun hipertensi.” Hanya saja, sampai saat ini belum ada Calhaj yang memesan menu-menu khusus itu.

Miswan menambahkan, bahan baku makanan didatangkan dari para suplier di wilayah sekitar. “Beras dari Delanggu Klaten, sementara untuk sayuran, daging, telur dan ikan laut kami bekerja sama dengan supplier besar di Pasar Legi dan Pasar Gede, Solo.”

Hijriyah Al Wakhidah

Jadwal pemberangkatan jemaah haji Embarkasi Solo, Kamis (27/10/2011):

Kloter 80 Kab Blora 16.15 WIB
Kloter 81 Kab Blora dan Kab Rembang 18.30 WIB

Sumber: PPIH Embarkasi Solo. hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya