SOLOPOS.COM - Dokumentasi Nyadran di Boyolali. (Solopos/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI — Munculnya wabah virus corona pemicu Covid-19 saat ini menyebabkan tradisi Grebeg Nyadran di wilayah Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) ditiadakan.

Terkait hal itu, Pemerintah Desa Genting di Kecamatan Cepogo berencana mengalihkan anggaran dana Grebeg Nyadran untuk kebutuhan penanggulangan persebaran virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini Kisah Cabul Pria Grobogan ke Bocah 7 Tahun

Kepala Desa Genting, Komedi, mengatakan untuk kegiatan sadranan tersebut desa mempersiapkan anggaran senilai Rp7,5 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

"Anggaran tersebut direncanakan untuk Grebeg Nyadran. Baik untuk persiapan kepanitiaan di tingkat kecamatan maupun untuk kesiapan di tingkat desa," kata dia kepada Solopos.com, Rabu (1/4/2020).

Sebelumnya memang telah disepakati bahwa kegiatan Grebeg Nyadran di tingkat kecamatan di Boyolali ditiadakan tahun ini. Hal itu menyusul munculnya wabah virus corona di Solo dan sekitarnya.

Jumlah Kematian Wabah Corona di New York Melonjak, Truk Es Jadi Kamar Jenazah

Jika kegiatan tersebut tetap dilaksanakan, dikhawatirkan akan menjadikan kerumunan warga. Dia menjelaskan dalam kegiatan Grebeg Nyadran biasanya ada semacam kirab dengan tumpeng atau gunungan hasil bumi.

Untuk itu, pihaknya berencana mengalihkan anggaran tersebut untuk kebutuhan antisipasi persebaran virus. "Anggaran anntinya bisa dimanfaatkan untuk membeli masker, peralatan menyemprot diainfektan dan bahannya dan sebagainya," lanjutnya.

Dengan tersedianya anggaran yang cukup, dia berharap pelaksanan antisipasi persebaran virus corona tidak memberatkan masyarakat.

Pemakaman Bob Hasan Dipimpin Langsung Pangdam IV/Diponegoro

Sebelumnya, Camat Cepogo, Tubinu, mengatakan pada Sabtu (21/3/2020), pihaknya telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kepala desa di semua desa di wilayah Cepogo.

Hasilnya, disepakati untuk kegiatan Grebeg Nyadran di Boyolali tahun ini ditiadakan. "Grebeg Nyadran awalnya direncanakan 4 April. Tapi karena kondisi seperti ini, kami tidak berani melaksanakannya," kata dia kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya