SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Sebagian besar Badan Usaha Milik daerah (BUMD) Bantul tak memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak beberapa tahun terakhir. Pemkab dan DPRD juga tak dapat bertindak tegas terhadap BUMD yang tidak produktif.

Kepala Bidang (Kabid) Pendapatan, Dinas Pengelolaan Keungan dan Aset Daerah (DPKAD) Bantul, Trisna Manurung kepada Harian Jogja, Kamis (16/6) menyatakan, dari tiga BUMD yang benar-benar murni milik Pemkab Bantul, yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pasar Bantul, dan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Dharma, hanya Bank Pasar yang rutin memberi pemasukan untuk PAD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dinas Pendapatan mencatat, PDAM tak memberi kontribusi pada PAD sejak 2008 lantaran terganjal regulasi. Surat Keputusan Menteri Keuangan pada 2008 melarang PDAM menyetor PAD sebelum memiliki 80 persen pelanggan. Ganjalan regulasi tersebut menurut Trisna dapat dimaklumi. Lembaga itu terakhir menyetor PAD pada 2007 sebesar Rp100 juta. Sementara Bank Pasar diketahui sebagai BUMD yang saat ini paling produktif menyumbang PAD. Sumbangan Bank Pasar terus naik sejak 2009. Pada 2009 misalnya bank ini menyumbang sebesar Rp1,04 miliar dan naik pada 2010 sebesar Rp1,7 miliar.

Sementara PD Aneka Dharma diketahui sebagai BUMD yang paling tidak produktif. BUMD ini tak menyumbang PAD sejak 2010 dengan dalih terus merugi. Sebelum 2010 pun, sumbangan PD Aneka Dharma sangat kecil antara Rp23 juta-Rp100 juta. Itu pun pada 2006, 2008 dan 2010 Aneka Dharma tak berkontribusi sepeser pun. Padahal kata Trisna, BUMD ini memiliki berbagai unit usaha mulai dari rumah makan, jasa konstruksi, perbengkelan, percetakan, mini market dan Bantul Radio. Dana miliaran rupiah juga terus disuntikan Pemkab melalui penyertaan modal untuk menghidupi Aneka Dharma.

“Kami tidak dapat memaksa untuk menyumbang, kami hanya mengevaluasi, BUMD kan tidak hanya berfungsi secara ekonomi tapi juga sosial dan moral. Misalnya meski tidak menyumbang PAD bisa membuka lapangan kerja,” dalih Trisna.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya