SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) saat Debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017).(JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Di balik kemenangan Anies-Sandi, peran buzzer di Twitter dinilai signifikan, termasuk membicarakan isu sembako Ahok-Djarot.

Solopos.com, JAKARTA –? Kemenangan pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno pada putaran ke-2 Pilkada Jakarta disebabkan pembentukan opini para buzzer selama masa tenang di media sosial Twitter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Eksekutif Politica Wave, Yose Rizal, ?mengemukakan pihaknya telah memantau seluruh perkembangan percakapan para tim sukses di media sosial Twitter melalui teknologi big data analytics. Menurutnya, selama masa tenang, tim buzzer Anies-Sandi ?dinilai paling gencar mengajak pengguna Twitter untuk terlibat percakapan di media sosial berlambang burung tersebut.

“?Buzzer itu menjadi penentu di media sosial dan buzzer yang mulai percakapan untuk melibatkan pengguna twitter lain,” tuturnya kepada Bisnis/JIBI di Jakarta, Rabu (19/4/2017). Simak: Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2017.

Menurutnya, media sosial dewasa ini dinilai sangat berperan dalam melakukan pembentukan opini publik dan kampanye politik? seluruh kandidat. Dia mengatakan selama masa tenang tersebut, ada sejumlah perbincangan yang saling menyerang dan mendorong kandidat tertentu.

“Memang kalau kami melihat matrixnya di Big Data Analytics ini, ada cukup banyak perbincangan para kandidat ini, tapi memang yang paling banyak dibicarakan adalah soal pasangan Ahok-Djarot yang membagikan sembako,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya