SOLOPOS.COM - Kastengel merupakan salah satu makanan favorit saat Lebaran (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Selain nastar, kue favorit lain saat Lebaran adalah kastengel. Cita rasanya yang gurih plus berbalur keju merupakan perpaduan yang sulit ditolak sehingga sering membuat kalap.

Padahal ada bahaya mengintai saat makan kastengel secara berlebihan saat Lebaran. Apa sajakah bahayanya? Simak ulasannya di tips kesehatan dan tips sehat kali ini ya.

Promosi Punya Holding Ultra Mikro, Saham BBRI Diprediksi akan Terus Cetak Rekor

Sebelum mengupas bahaya di  balik makan kue kastengel berlebihan, simak terlebih dulu yuk asal mula namanya. Makanan ini berasal dari Belanda disebut kaasstengels yaitu kaas berarti keju, dan stengel berarti batang. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah sering kali membuat orang kalap.

Baca Juga: Mau Bakar kalori Setelah Lebaran? Ini Pilihan Olahraganya

Tahukah Anda kalau terlalu banyak makan kastengel juga bisa memicu berbagai penyakit berbahaya?

Keju yang merupakan bahan utama untuk membuat kastengel memang merupakan sumber kalsium dan protein yang baik. Tapi, keju juga mengandung lemak jenuh dan natrium yang tinggi, sehingga tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.

Dampak terlalu banyak makan kastengel

Faktanya, seperti mengutip Medical News Today, konsumsi keju seperti yang terdapat pada kastengel cenderung meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, serta diabetes tipe 2. Belum lagi, proses pengolahan yang terkadang dicampurkan bahan pengawet atau bahan kimia lainnya juga harus diwaspadai.

Dalam 1 ons keju cheddar yang sering digunakan untuk membuat kastengel mengandung sekitar 120 kalori dan 6 gram lemak jenuh. Asupan ini harus dibatasi untuk menghindari munculnya berbagai penyakit.

Tak heran, Dietary Guidelines Advisory Committee (DGAC) merekomendasikan untuk menbatasi asupan lemak 20 hingga 35 persen dari kalori harian, dan lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen dari total kalori. Artinya, konsumsi lemak jenuh setiap harinya harus dibatasi kurang dari 18 gram.

Baca Juga: Waduh! Kalori 3 Butir Nastar Setara Sepiring Nasi

Selain itu, disebutkan bahwa di dalam keju terdapat zat yang dapat mengganggu sistem endokrin sebagai penghasil hormon untuk memengaruhi organ-organ di dalam tubuh. Akibatnya, risiko kanker pun akan meningkat. Belum lagi, asupan kalsium tinggi yang juga terkandung di dalam keju juga dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Kemudian, fosfor yang hadir dalam kadar tinggi pada beberapa jenis keju menjadi sangat membahayakan orang yang memiliki kelainan ginjal. Jika ginjal tidak dapat membuang kelebihan fosfor dari darah, akibatnya bisa fatal.

Terakhir, bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa, keju, makan kastengel berlebihan dapat memicu reaksi alergi. Sehingga, penggunaan jenis keju untuk membuat kastengel juga harus diperhatikan. Jika ingin mengonsumsinya, pilihlah yang menggunakan keju jenis parmesan dan cheddar yang memiliki kadar laktosa lebih rendah.
Agar kastengel lebih sehat

Terkadang, keinginan untuk makan kastengel saat Lebaran ini mungkin tak terbentung. Bila Anda memang tetap ingin mengonsumsi hidangan favorit ini, cobalah membuatnya sendiri di rumah. Anda dapat mengolah kue keju ini dengan bahan-bahan yang lebih sehat.

Baca Juga: 3 Resep Kue Kering Rendah Gula untuk Lebaran

Dilansir dari Livestrong dan klikdokter.com, Kamis (13/5/2021),  ada beberapa cara untuk membuat kastengel lebih sehat. Kini telah dijual di pasaran, jenis keju yang diolah dari susu organik, sehingga mengurangi paparan hormon pertumbuhan yang biasa terkandung pada susu sapi biasa. Bagi Anda yang memilki intoleransi laktosa, penggunaan susu kedelai juga sangat dianjurkan.

Selain itu, Anda juga bisa mengganti keju yang biasa digunakan dengan keju vegan yang lebih sehat. Menurut dokter Karin Wiradarma dari KlikDokter, keju vegan merupakan alternatif untuk makan keju yang rendah kalori, rendah lemak, dan aman bagi kaum vegan.

“Karena terbuat dari tumbuh-tumbuhan, keju vegan juga lebih kaya akan serat, sehingga baik untuk kesehatan pencernaan,” jelasnya. Dan jangan lupa, batasi juga penggunaan garam yang rentan memicu hipertensi. Lagi pula, penggunaan keju sudah cukup untuk memberikan cita rasa gurih.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya