SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali mempertanyakan anggaran Rp 4 miliar lebih yang digunakan untuk mir min CCO (pekerjaan tambah kurang).

Demikian disampaikan anggota Komisi II, Tugiman dan Muthofa Syafawi saat ditemui wartawan secara terpisah, Kamis (3/12), di gedung setempat. Tugiman mengatakan, di dalam pelaksanaan pembangunan bisa ada yang sesuai dengan laporan, ada yang berkurang dan bisa pula penambahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Berdasarkan pertemuan dengan Disperindagsar (Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar-red), kami mempertanyakan anggaran Rp 4 miliar lebih untuk mir min CCO. Mir min CCO kok sampai segitu besar. Bagaimana perencanaannya,” kata Tugiman.

Musthofa juga mengaku heran dengan besarnya mir min CCO sebesar Rp 4 miliar. Sebenarnya, kata dia, besaran mir min yang masih bisa ditolerir yaitu 10%.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional itu melihat mir min CCO pembangunan Pasar Kota Boyolali mencapai 20%. “Ketika kami mencoba mengejar penjelasan mir min CCO, Disperindagsar tidak dapat menjawab dengan jelas. Untuk itu, kami minta penjelasan secara tertulis,” ucap Muthofa.

Menurut Tugiman, mir min CCO yang paling mencolok justru pada pembangunan beton. Yaitu dari Rencana Anggaran Belanja (RAB) Rp 8 miliar tapi ternyata mencapai Rp 11 miliar. Dia mengaku curiga dengan melihat mir min CCO yang penuh tanda tanya itu terutama pada beton. Sebab, imbuh Tugiman, seharusnya untuk penghitungan pada beton paling gampang lantaran jumlahnya sedikit.

nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya