SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Wacana pendirian Trans Studio di Kota Solo oleh pengusaha nasional, Chairul Tanjung (pemilik Trans Corporation) yang belum lama ini dikemukakan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), mendapatkan perhatian tersendiri dari kalangan DPRD setempat.

DPRD meminta Jokowi berhati-hati terhadap dampak keberadaan taman hiburan modern tersebut terhadap pengelolaan aset-aset milik Pemkot yang sejenis serta nilai-nilai budaya tradisional yang selama ini ingin dipertahankan di Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Bukan berarti kami menolak. Tidak. Tapi kalau sampai Walikota (Jokowi) tidak berhati-hati dan mengetahui seperti apa nanti pengelolaannya, bisa jadi akan membawa dampak terhadap apa yang kita punya,” ujar Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno kepada wartawan, Sabtu (15/10).

Sukasno menyebutkan meskipun tidak menolak rencana pendirian Trans Studio di Solo, Jokowi tetap harus cermat akan dampaknya terhadap keberadaan aset serupa yang dimiliki Pemkot, misalnya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Sriwedari. Trans Studio dikonsep sebagai sebuah taman hiburan yang dikelola secara modern, diperkirakan Sukasno memang akan mampu menarik minat pengunjung datang ke lokasi tersebut.

Nah, kalau saat ini Pemkot tidak memikirkan dan memberikan perhatian lebih pada TSTJ misalnya, bisa jadi orang-orang akan lebih senang untuk datang ke Trans Studio dibandingkan datang ke TSTJ atau tempat lainnya,” paparnya.

Ditemui terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto mengungkapkan hal senada.

“Bukan berarti kami menolaknya. Tapi yang harus diperhatikan adalah jangan sampai keberadaan Trans Studio nantinya menggeser minat orang untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang merupakan aset andalan Pemkot untuk menarik perhatian pengunjung atau bahkan wisatawan, seperti pasar tradisional, keraton (Keraton Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Suarakarta) dan sebagainya,” imbuh Supriyanto.

Menurut Sukasno, sikap hati-hati tersebut diperlukan mengingat selama ini Pemkot Solo juga telah berkomitmen terus melestarikan nilai-nilai budaya tradisional yang terdapat di Kota Bengawan. Dari sisi perekonomian pun, Sukasno berharap Jokowi nantinya juga memperhitungkan apa yang bisa diperoleh oleh Pemkot Solo dari keberadaan Trans Studio tersebut.

“Harus jelas share-nya kepada Pemkot nanti seperti apa. Keberadaan Trans Studio nantinya tentu diharapkan bisa membawa manfaat bagi masyarakat secara luas, khususnya di sekitar kawasan itu nantinya. Sejak awal hal itu harus sudah dibicarakan,” terangnya.

Disinggung tentang kemungkinan tiga lokasi yang disiapkan untuk pendirian Trans Studio, yaitu di wilayah Kelurahan Sumber dan Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari dan Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Sukasno menilai hal itu memungkinkan.

“Kalau lokasi yang disiapkan di tiga itu saya rasa sudah tepat,” tandasnya. (JIBI/SOLOPOS/SRY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya