SOLOPOS.COM - Supriyanto (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Supriyanto (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO- Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Kota Solo diminta tidak terburu-buru dalam memulai labelisasi kawasan dan bangunan yang masuk benda cagar budaya (BCB) pada tahun ini. Kalangan DPRD setempat menilai perlunya koordinasi antara DTRK dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dalam menetapkan suatu kawasan maupun bangunan di Solo sebagai BCB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto menegaskan DTRK harus menunggu hasil kajian TACB atas penetapan BCB suatu kawasan atau bangunan, meskipun tim yang dibentuk dinas tersebut telah selesai menginventarisasi sejumlah kawasan dan bangunan yang dinilai potensial sebagai BCB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Labelisasi BCB ini memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari inventarisasi yang dilakukan tim bentukan Pemkot. Namun untuk penetapannya tentu saja tidak bisa dipisahkan dari pengkajian yang dilaksanakan TACB. Kalau kajian TACB belum selesai, tentunya DTRK tidak semestinya melakukan labelisasi tersebut. Sehingga kami minta DTRK untuk menunggu terlebih dulu hasil kajian TACB tersebut,” tegas Supriyanto ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (30/1/2012).

Menurut Supriyanto, penetapan sejumlah kawasan dan bangunan di Solo sebagai BCB nantinya diharapkan juga menyesuaikan dengan keberadaan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Cagar Budaya yang saat ini dalam tahap penyelesaian dan pembahasan di tingkat Panitia Khusus (Pansus) DPRD.
Sebab penetapan BCB tersebut, lanjut dia, akan membawa berbagai konsekuensi, khususnya menyangkut anggaran yang harus disiapkan Pemkot untuk pemeliharaan dan pelestariannya.

Ditemui terpisah, Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno menilai perlunya koordinasi antara DTRK dan TACB terkait labelisasi BCB tersebut. Terlebih karena tim inventarisasi yang telah dibentuk Pemkot melalui DTRK dan TACB, sama-sama dibentuk oleh Walikota.

“Dalam hal ini tentunya harus ada komunikasi yang baik antara DTRK dan TACB, supaya dalam penetapan BCB tersebut kedua pihak ini bisa satu persepsi. Sebab jika nanti ternyata terjadi beda persepsi antara keduanya, nanti masyarakat yang bingung dengan hasilnya,” kata Sukasno.

Di sisi lain, Supriyanto menambahkan pihaknya juga mendorong agar TACB bergerak cepat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebab kinerja TACB diharapkan dapat terlaksana seiring dengan penyelesaian Perda Cagar Budaya.

“Jadi harapannya, sudah ada rekomendasi yang jelas dari TACB yang nantinya bisa berjalan seiring dengan terselesaikannya Perda Cagar Budaya tersebut,” tandas Supriyanto. JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya