SOLOPOS.COM - Reny Widyawati (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Reny Widyawati (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Kalangan DPRD Kota Solo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) tegas menyikapi persoalan penyelenggaraan Solo International Ethnic Music (SIEM) 2012.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika event organizer (EO) atau panitia penyelenggara tidak dapat diajak berkoordinasi, Dewan meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) segera mengganti panitia penyelenggara kegiatan itu.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Reny Widyawati, mengemukakan jika melihat pada awal diselenggarakannya SIEM untuk kali pertama, Pemkot sebagai perintis kegiatan tersebut dengan menggandeng sejumlah kalangan budayawan, seniman dan musisi. Penyelenggaraan kali pertama SIEM tahun 2007 bahkan dikover sepenuhnya dengan anggaran APBD Kota Solo.

“Artinya, dalam hal ini SIEM itu adalah milik masyarakat Kota Solo. Sehingga semestinya tidak ada klaim dari satu pihak atau kalangan tertentu saja, khususnya terkaitan dengan nama event dan sebagainya,” ungkap Reny ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Kamis (28/6/2012).

Selaku pemilik anggaran, Reny menilai Pemkot memiliki kewenangan untuk menentukan penyelenggaraan SIEM , walaupun pelaksanaannya diserahkan kepada pihak ketiga. Sehingga menurut dia, dalam penyelenggaraan SIEM kali ini pun, Pemkot tetap memiliki kewenangan untuk mengambil suatu kebijakan terkait kepastian penyelenggaraan kegiatan itu.

“Ya kalau EO-nya sekarang ini tidak bisa diajak berkoordinasi, ya ganti saja. Dan untuk persoalan yang muncul saat ini seharusnya jadi catatan bagi Pemkot, agar ke depan lebih berhati-hati menggandeng pihak ketiga yang akan melaksanakan kegiatan tersebut,” tegasnya.

Waktu Mepet

Ditanya tentang kemungkinan penggantian panitia penyelenggara, mengingat waktu pelaksanaan yang tinggal menghitung hari, Reny menilai hal itu tidak masalah jika perencanaan dari Pemkot sudah matang. ”Kalau harus ganti EO, sementara waktunya sudah mepet, saya rasa seharusnya tidak masalah. Bukankan Pemkot sudah punya perencanaan tentang penyelenggaraan SIEM sejak diajukannya anggaran dalam RAPBD 2012 lalu. Seharusnya kalau rencana itu sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja, jadi ganti EO pun tidak masalah,” tegasnya lagi.

Reny menyayangkan jika penyelenggaraan SIEM harus berganti nama dan di luar wilayah Solo. Sebab kegiatan itu sudah masuk dalam Kalender Event Pemkot 2012 dan menurutnya, kegiatan itu bertujuan untuk pencitraan Kota Solo.

Sementara anggota Komisi IV lainnya, Umar Hasyim meminta Pemkot tetap mengupayakan agar SIEM tetap dihelat di wilayah Solo. Ditanya kemungkinan penggantian panitia penyelenggara, Umar mengatakan jika memang panitia itu dibentuk Pemkot, menurut dia bisa saja Pemkot mengganti panitia tersebut. “Ya kalau memang yang membentuk panitia Pemkot, menurut saya Pemkot memang berhak mengganti panitianya,” kata Umar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya