Dewan Desak Tunjangan Sertifikasi Guru Segera Cair

Ilustrasi Uang/Jibiphoto

BANTUL–DPRD Bantul mendesak eksekutif tidak bertele-tele memenuhi hak pencairan tunjangan sertifikasi guru selama tiga bulan terakhir yang tak kunjung cair.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mendesak hak guru menerima tunjangan sertifikasi segera dipenuhi. Tidak perlu bertele-tele seperti ini karena memang sudah menjadi hak mereka,” kata Wakil Ketua DPRD Bantul, Arif Haryanto saat ditemui Harian Jogja, Selasa (23/4).

Pihaknya telah mengundang beberapa dinas terkait menyangkut keterlambatan pencairan tunjangan sertifikasi. “Kalau memang sistem pencairannya triwulan, ya akhir Maret atau paling lambat awal April harusnya sudah bisa dicairkan. Kami sudah mendesak tapi belum ada realisasi,” ujarnya.

Arif mengaku tidak begitu terkejut terkait adanya keterlambatan pencairan dana sertifikasi. Hal ini diduga terkait adanya “permainan” pihak-pihak tertentu dalam mencari bunga bank untuk mendongkrak pendapatan yang masuk kas daerah.

“Kami tidak kaget dengan dugaan modus ini. Dan memang sering kami jumpai modus-modusnya memang begitu,” ungkap politisi asal partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Pernyataan senada juga disampaikan anggota Komisi D DPRD Bantul, Sri Sulistyaningtyas. Ia berharap ada kejelasan dari eksekutif untuk menjawab keresahan para guru terkait pencairan dana sertifikasi yang tertunda.

Meskipun tidak sampai berpengaruh pada kualitas dalam mendidik, keterlambatan pencairan dana sertifikasi dinilai tidak patut terjadi. “Dalam berbagai kesempatan masalah itu terus kami tekankan agar jangan sampai terjadi berulang-ulang seperti ini,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bantul, Fenty Yusdayati memastikan rencana pencairan tinggal menunggu hari. Hanya saja, Fenty tidak bisa memastikan tanggal pencairan ke rekening pribadi guru yang berhak menerima tunjangan.

“Masih dalam proses. April ini kami upayakan sudah diserahkan,” ujar Fenty melalui sambungan telepon.