SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Pasar Seni Gabusan Bantul (JIBI/Harian Jogja Antara)

Harianjogja, BANTUL-Pemkab Bantul diam-diam mengajukan anggaran miliaran rupiah untuk membeli lahan Pasar Seni Gabusan (PSG) yang kini masih menjadi milik Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul meski belum ada urun rembug apalagi keputusan harga dengan pemerintah desa setempat.

Ihwal, pengajuan anggaran untuk membebaskan lahan PSG seluas lebih dari tujuh hektare itu disampaikan Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bantul Aslam Ridha. Setelah penyampaian nota pengantar Rancangan APBD 2014, Bupati Bantul Sri Suryawidati, kata dia, melayangkan surat ke DPRD mengajukan dana senilai Rp10 miliar untuk membeli lahan PSG dari Pemdes Timbulharjo.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Enggak ada rasionalisasi kenapa diajukan sebesar itu, hanya disampaikan terkait pembebasan lahan dan rencana kerja sama dengan Jogja Investment Forum [JIF] untuk pengembangan PSG,” kata Aslam, Kamis (5/12/2013).

Untung, dewan tak langsung menyetujui, lantaran anggaran cekak. Namun, menurut dia, tak menutup kemungkinan, pengajuan anggaran itu lolos dalam APBD murni 2014. “Kalau sampai akhir tahun ada penambahan pendapatan bisa dimasukkan dalam APBD tahun depan,” lanjutnya.

Setahu dewan, total lahan PSG tersebut akan dibeli senilai Rp48 miliar. Menggunakan anggaran APBD 2014 dan 2015. Namun rasionalisasi angka sebesar itu hingga kini belum diketahui.

Irvan Muhamad, Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Timbulharjo, Sewon mengungkapkan, pemerintah desa tak pernah diajak urun rembug atau bertransaksi oleh Pemkab Bantul ihwal pembelian PSG. Padahal sesuai peraturan, BPD sebagai representasi warga desa harus dilibatkan dalam pelepasan aset desa yang menyangkut hajat hidup orang banyak tersebut.

“Jangankan deal harga, urun rembug saja enggak pernah. Kalau Pemdes diajak bicara pasti harus mendapat persetujuan BPD dulu karena terkait aset desa,” tegas Irvan.

Ia pun mencurigai, langkah Pemkab yang menurutnya agak serampangan tersebut. “Yang jelas jadi curiga, kenapa mengajukan anggaran, padahal belum ada kesepakatan jual-beli,” lanjutnya.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Bantul Danang Erwanto mengaku tengah sibuk rapat saat hendak dikonfirmasi perihal pembelian aset PSG. Seperti yang telah disampaikan Pemkab Bantul sebelumnya, pengelolaan PSG ke depan bakal dikerjasamakan dengan pihak swasta. Di pasar seni budaya yang kini sepi pengunjung itu rencananya akan dibangun hotel dan ruang pertemuan oleh investor. Tentunya setelah Pemkab menguasai lahan PSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya